JAMBI- Keamanan pangan dan sistem pertanian yang berkelanjutan dan aman menjadi topik yang semakin penting dalam konteks global saat ini.
Ketika populasi dunia terus bertumbuh, tantangan dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk semua orang semakin nyata. Di sisi lain, perubahan iklim, degradasi lahan, dan penggunaan pestisida yang berlebihan mengancam keberlanjutan sistem pertanian kita. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kita dapat membangun keamanan pangan dan sistem pertanian yang berkelanjutan dan aman untuk masa depan.
1. Keamanan Pangan
Keamanan pangan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Ini tidak
hanya tentang ketersediaan pangan yang mencukupi untuk semua orang tetapi juga tentang akses yang setara terhadap makanan yang aman dan bergizi.
Membangun keamanan pangan melibatkan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang cukup, aman, dan bergizi terhadap makanan.
Hal ini melibatkan tidak hanya produksi makanan yang cukup tetapi juga distribusi yang adil dan sistem transportasi yang memadai untuk memastikan makanan dapat sampai ke tangan konsumen dengan aman.
Salah satu langkah penting dalam membangun keamanan pangan adalah melalui diversifikasi pertanian. Dengan meningkatkan variasi tanaman yang ditanam, petani dapat mengurangi risiko kegagalan panen akibat perubahan iklim atau wabah penyakit tanaman.
Selain itu, diversifikasi pertanian juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi yang beragam bagi konsumen. Di samping itu, teknologi pertanian canggih seperti irigasi yang efisien, penggunaan bibit unggul, dan teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan juga dapat membantu meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.
1. Sistem Pertanian yang Berkelanjutan
Sistem pertanian yang berkelanjutan menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan
produksi pangan di masa depan.
Pertanian konvensional sering kali menggunakan metode yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan degradasi lahan, pencemaran air tanah, dan penurunan kualitas tanah. Oleh karena itu, penting untuk beralih ke sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.
Salah satu pendekatan dalam menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan adalah dengan mendorong praktik organik. Pertanian organik tidak hanya mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia tetapi juga mempromosikan keseimbangan ekosistem alami.
Dengan memanfaatkan kompos, tanaman penutup, dan rotasi tanaman, pertanian organik dapat memperbaiki kesehatan tanah dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, praktik-praktik pertanian berkelanjutan juga termasuk dalam penerapan teknologi hijau. Misalnya, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang bijaksana, dan praktik pertanian vertikal adalah beberapa contoh dari bagaimana teknologi hijau dapat membantu menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.
2. Keamanan Pangan dan Sistem Pertanian yang Aman
Selain memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan sistem pertanian yang
berkelanjutan, penting juga untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman bagi kesehatan. Hal ini melibatkan tidak hanya keamanan produksi pertanian tetapi juga keamanan selama distribusi, penyimpanan, dan konsumsi.
Pengawasan kualitas pangan yang ketat dan implementasi standar keamanan pangan yang tinggi adalah kunci dalam memastikan keamanan pangan yang memadai. Sistem pemantauan yang efektif dapat membantu mendeteksi kontaminasi atau bahaya potensial dalam makanan sejak tahap produksi hingga konsumsi.
3. Pendidikan Pertanian Berkelanjutan
Salah satu langkah penting adalah meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi petani
mengenai praktik pertanian berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan akses terhadap informasi, pelatihan praktis, dan pendampingan teknis.
4. Pengembangan Infrastruktur Pertanian
Infrastruktur yang memadai seperti irigasi, jaringan transportasi, dan penyimpanan hasil
pertanian sangat penting dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan. Investasi dalam infrastruktur pertanian dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian pasca panen.
5. Penggunaan Teknologi Pertanian
Penerapan teknologi pertanian inovatif dapat membantu petani meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. Teknologi seperti irigasi tetes, pemantauan tanaman berbasis sensor, dan penggunaan pupuk organik dapat membantu mendukung pertanian yang berkelanjutan.
6. Kebijakan Pertanian yang Berkelanjutan
Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung pertanian yang
berkelanjutan, seperti insentif untuk praktik pertanian ramah lingkungan, pengurangan
birokrasi, dan perlindungan hak atas tanah petani.
7. Pengembangan Pasar Pertanian
Membangun pasar pertanian yang efisien dan inklusif dapat membantu petani mendapatkan harga yang adil untuk hasil pertanian mereka. Ini dapat mendorong keberlanjutan ekonomi bagi petani dan memperkuat keamanan pangan di tingkat lokal.
8. Perlindungan Varietas Tanaman dan Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan Undang-undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan Undang-undang No. 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan merupakan landasan hukum yang mendukung upaya perlindungan varietas tanaman dan keberlanjutan sistem budi daya pertanian.
9. Pertanian Berkelanjutan dan Keamanan Pangan
Pertanian berkelanjutan merupakan konsep yang digunakan oleh lembaga pangan dunia- FAO (Food and Agriculture Organization) untuk menghubungkan antara masalah ketahanan pangan dengan wacana perubahan iklim.
Meskipun pertanian berkelanjutan dianggap sebagai upaya mitigasi penting yang dapat menurunkan emisi karbon, terdapat permasalahan teknis terkait dengan keberadaan varietas tanaman pangan yang resisten terhadap hama dan penggunaan pestisida.
10. Pentingnya Keamanan Pangan
Keamanan pangan diselenggarakan untuk menjaga pangan tetap aman, higienis,
bermutu, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Program yang berkelanjutan diperlukan untuk mewujudkan pangan asal pertanian yang aman dan berdaya saing tinggi, melalui publikasi di media massa, sosialisasi kepada berbagai pemangku kepentingan, dan advokasi terhadap para pengambil kebijakan.
11. Manfaat Sistem Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan mengkonsumsi lebih sedikit air dan energi, meningkatkan
komposisi unsur hara tanah, menekan biaya produksi, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta ramah terhadap lingkungan.
Manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dari sistem pertanian berkelanjutan adalah alasan mengapa pertanian berkelanjutan adalah cara terbaik untuk mengakomodasi kebutuhan pangan dan mempertahankan kelestarian lingkungan.
12. Pengembangan Sistem Pangan yang Berkelanjutan
Dalam rangka meningkatkan peran sektor pertanian, pengembangan sistem pangan yang
berkelanjutan menjadi sebuah syarat utama.
Sistem pangan nasional secara kolaboratif meningkatkan produksi pangan yang berkualitas dan aman, didukung oleh lingkungan yang kondusif, stabilitas akses pangan, efisiensi distribusi pangan, serta pemberian bantuan pangan bagi rumah tangga rawan pangan.
Mengubah sistem pertanian konvensional menjadi sistem pertanian yang berkelanjutan
bukanlah tugas yang mudah. Tantangan seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan akses terhadap sumber daya menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Namun, ada juga peluang besar dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti meningkatkan ketahanan pangan, memperbaiki kualitas lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dari informasi yang ditemukan, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun keamanan pangan dan sistem pertanian yang berkelanjutan, termasuk perlindungan varietas tanaman, mitigasi permasalahan teknis dalam pertanian berkelanjutan, pentingnya keamanan pangan, manfaat sistem pertanian berkelanjutan, dan pengembangan sistem pangan yang berkelanjutan. (Octavia Sibuea, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi).