Melawi (kalimantan-news.com) – Kasus virus corona belakangan menjadi isu Nasional. Virus yang menyebar begitu cepat tersebut menjadi kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia, begitu juga masyarakat Melawi. Terlebih belakangan diberitakan bahwa negara-negara tetangga sudah mulai tertular penyakit mematikan tersebut. Lantas sejumlah warga berpendapat agar pemerintah memperketat turis maupun warga negara asing yang berada di Kabupaten/kota masing masing, dengan melakukan pemeriksaan.
Seperti yang disampaikan Eko Rudiansyah, seorang dosen di STKIP Melawi. Ia berharap pemerintah sigap dalam menanggapi kasus virus tersebut. Bukan masalah saat ini belum ada terdeteksi kasus virus tersebut, namun bagaimana antisipasi pemerintah terkait kasus itu.
“Jika di Melawi terdapat warga negara asing, yang bekerja maupun yang berkunjung, Untuk segera dilakukan pemeriksaan dengan pendeteksi virus. Jangan sampai lengah. Sebab kelengahan tersebut bisa menyebabkan virus menyebar dengan cepat ke daerah yang tidak kita inginkan,” ucapnya.
Sementara itu, Ahmad Khoiri yang juga seorang Dosen STKIP Melawi, mengatakan menyebarnya virus baru yaitu coronavirus atau virus corona sangat berbahaya dan mematikan. Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, China. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Kondisi terkini, virus yang memiliki nama resmi Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) ini total jumlah kasus epidemic itu telah mencapai 40 ribu diseluruh dunia, terutama China dan telah menewaskan lebih dari 908 orang (data CNN Indonesia per 10 Februari 2020). Hingga saat ini mayoritas kasus infeksi dan korban meninggal dunia ditemukan di China, dengan korban jiwa di Negara lain adalah satu orang di Filipina dan satu orang di Hong Kong.
Faktor penyebaran Virus Corona diyakini kuat terjadi karena adanya kontak secara langsung dengan orang yang baru saja berkunjung di Wuhan atau Cina. Hingga saat ini, berita seputar virus Corona masih menjadi perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi virus corona yang belum ditemukan vaksinnya.
Bahaya terjangkitnya virus ini selalu menghantui maysarakat di dunia, Dilansir dari WHO (World Health Organization) mengatakan, Sabtu (8/2), bahwa kasus yang dilaporkan setiap hari di China “stabil”, hal ini memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan virus ini telah mencapai puncaknya. Dan sampai sekarang baik pihak China atau negara-negara lain yang sudah dikonfirmasi terjangkit virus ini belum menemukan vaksin untuk menyembuhkan atau memusnahkan virus mematikan corona. Untuk saat ini, penanganan yang bisa diberikan oleh pihak medis terhadap korban-korban yang terjangkit penyakit ini adalah penanganan medis penerapan sistem isolasi terhadap kepada korban yang terjangkit. Seperti halnya yang telah dilakukan beberapa negara tidak terkecuali negara kita. Indonesia telah memulangkan Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Wuhan China kemudian melakukan proses karantina di Pulau Natuna Kepulauan Riau selama dua minggu.
Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah penularan nCoV. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus ini adalah:
- Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/ kekebalan tubuh meningkat.
- Mencuci tangan menggunakan sabun. Mencuci tangan sampai bersih merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
- Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lengan (bukan dengan telapak tangan).
- Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
- Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah dan cucilah tangan Anda.
- Jangan makan daging yang tidak dimasak hingga matang.
- Jangan bepergian ke daerah/ negara dimana virus ini berada seperti China, dan negara tetangga yang ada temuan kasus virus corona. Hal ini diupayakan agar bias memproteksi agar tidak terjangkit virusnya.
“Pesan untuk masyarakat di Kabupaten Melawi, jika Anda mengalami gejala mirip dengan kasus tersebut setelah pergi ke negara-negara tersebut, Anda tidak perlu panik. Segeralah ke rumah sakit dan beritahukan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanan Anda” ungkap pria yang akrab disapa pak Choi itu.
Ia juga mengatakan bahwa perilaku hidup sehat adalah aktivitas seseorang terhadap stimulus yang memunculkan suatu tindakan yang berkaitan dengan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya dalam kehidupan seharihari.
Choy mengaku pernah melakukan penelitian tentang kesehatan masyarakat yaitu dalam tesisnya tentang “hubungan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dan locus of control dengan prilaku hidup sehat di Kota Palembang”. Dalam menjaga kesehatan lebih baik dengan selalu menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas atau kekebalan tubuh meningkat. Dan jangan mudah percaya dengan kabar hoax tentang kasus corona, karna kabar hoax akan membuat kita semakin dilanda rasa kecemasan.
Terpisah, seorang tokoh agama, KH Ustadz Joko Supeno menyarankan agar warga asing yang ada di Melawi dilakukan pemeriksaan. Baik itu wRga asing yang bekerja maupun yang berkunjung. “Kita menyarankan pemerintah melarang untuk sementara waktu WNA berkunjung ke Melawi, khususnya WNA dari darah terinfeksi, sampai wabah itu reda. Atau pemerintah bisa mengontrol WNA ke Melawi, bahwa mereka bebas dari virus Corona,” pungkasnya. (Irawan/KN)