SINTANG, KN – Tahun 2020 sedikit berbeda dari tahun 2019 lalu. Banyak prediksi yang disampaikan terkait dengan 2020 ini. Ada yang mengatakan tantangan ekonomi akan makin berat, ada juga yang mengaku optimis ada perbaikan dalam banyak hal, baik ekonomi, infrastrukur jalan, jembatan, pendidikan, dan kesehatan.
Sebagai warga yang tinggal di wilayah pedalaman Kabupaten Sintang tentunya tidak banyak yang diminta dan diharapkan kepada pemerintah. Terutama soal infrastruktur jalan dan jembatan.
“2020, kita inginkan perubahan nyata, khususnya di bidang infrstruktur jalan dan jembatan. Sampai hari ini masih banyak ruas jalan dan jembatan yang menjadi kewenangannya pemkab sintang belum teratasi,” ujar Solikhin satu di antara warga Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Jumat (28/2/2020).
Dia juga berharap agar tahun 2020 pemerintah juga dapat bersikap adil dalam melakukan pembangunan. Sebab, masyarakat di kawasan pedalaman mempunyai hak yang sama untuk merasakan pembangunan yang adil dan merata.
“Jangan hanya terfokus di kota saja,” ucapnya.
Persoalan infrastruktur jalan dan jembatan sering disampaikannya pada saat reses anggota DPRD Kabupaten Sintang. Namun hingga kini belum terealisasi.
“Contoh ruas jalan Pedadang menuju Beloh. Kondisinya begitu memprihatinkan, ditambah banyak lubang besar. Kendaraan roda dua sulit untuk melintas di jalan negara itu,” katanya.
Olehkarenanya, Solikhin berharap pemerintah dapat memperhatikan masyarakatnya yang tinggal di wilayah pedalaman Sintang, agar roda perekonomian warga berjalan lancar.
“Pembangunan infrastruktur yang tidak merata dan menyeluruh, akan menghambat lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat di kabupaten ini,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Paulinus, satu di antara warga Kecamatan Tempunak. Dimana, dia berharap pemerintah hadir di tengah persoalan yang sedang dihadapi rakyatnya.Salah satunya, dengan memperbaiki jembatan sungai jelimpau yang terletak di Dusun Buluh Merindu, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Tempunak.
Kondisinya saat ini, kata Paulinus, begitu memprihatinkan. Apalagi ditambah dengan intensitas hujan beberapa hari belakangan ini.“Jembatan itu sudah rusak sejak akhir 2017, sampai sekarang belum dibangun jembatan yang layak. Padahal camat, bupati sudah semua ke lokasi. Tapi, belum ada progres,” ungkapnya.
Rerata masyarakat setempat sangat berharap kepada pemerintah agar membangun jembatan yang layak dan refresentatif agar memperlancar mobilitas masyarakat. “Kita harap dibangun jembatan yang layak. Karena jembatan itu penghubung semua desa di tempunak hulu dan semua desa di kecamatan sepauk,” pungkasnya. (*)