UPAYA PENCEGAHAN DAMPAK BENCANA ALAM

oleh
oleh

ARTIKEL – Bencana alam telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia di
berbagai belahan dunia. Di Indonesia, dengan topografi yang beragam dan lokasinya yang
berada di Cincin Api Pasifik, negara ini sering kali menjadi sasaran bagi berbagai macam
bencana alam, termasuk gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan lainnya.

Salah satu wilayahdi Indonesia yang sering kali merasakan dampak bencana alam adalah provinsi Jambi, yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi di pulau Sumatera, memiliki topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Wilayah ini juga dilintasi oleh beberapa sungai besar, termasuk Sungai Batanghari dan Sungai Musi, yang menjadi sumber air dan transportasi bagi masyarakat setempat. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia adalah gempa bumi. Wilayah-wilayah yang terletak di tengah Pulau Sumatera
seperti Jambi,Riau,dll, juga tidak luput dari risiko tersebut.

Wilayah tersebut rawan gempa bumi karena letaknya yang berada di antara dua lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-
Australia dan lempeng Eurasia. Aktivitas tektonik di daerah ini menjadi penyebab utama
terjadinya gempa bumi.

Selain memiliki potensi aktivitas vulkanik karena adanya Gunung Kerinci yang
terletak tidak terlalu jauh dari wilayah ini. Meskipun Gunung Kerinci berada di Provinsi
Jambi, namun letaknya yang berdekatan dengan Provinsi di sekitarnya yang membuat
aktivitas vulkaniknya juga menjadi faktor risiko bagi wilayah lain.

Selain kedua penyebab
tersebut ada juga Perubahan lingkungan seperti penambangan ilegal dan deforestasi juga
dapat memengaruhi stabilitas tanah dan meningkatkan risiko terjadinya gempa. Salah satu peristiwa bencana alam paling mengguncang adalah gempa bumi besar yang terjadi pada
tahun 2009.

Gempa ini mencapai magnitudo 7,9 dan menyebabkan kerusakan serius pada
bangunan dan infrastruktur di sejumlah wilayah.
Bencana alam yang lain ada yaitu adanya Sungai-sungai besar yang melintasi wilayah
dapat menyebabkan banjir ketika musim hujan tiba. Curah hujan yang tinggi sering kali
menyebabkan sungai meluap dan membanjiri pemukiman penduduk, lahan pertanian, dan
infrastruktur lainnya. Wilayah yang dilanda banjir besar akibat curah hujan yang tinggi
mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir, puluhan ribu orang mengungsi, dan lahan
pertanian rusak akibat banjir tersebut. Selanjutnya Topografi yang bergelombang dan curam dapat meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor, terutama saat musim hujan. Akibatnya, pemukiman penduduk dan jalur transportasi dapat terputus atau terganggu akibat tanah longsor.

Wilayah pegunungan sering kali menjadi lokasi terjadinya tanah longsor saat musim
hujan tiba yang menyebabkan kerugian besar bagi penduduk.

Selain gempa bumi, banjir, dan tanah longsor, wilayah di pulau Sumatra juga rentan
terhadap kejadian geologi lainnya seperti letusan gunung api. salah satu gunung tertinggi di Indonesia yang tercatat memiliki sejarah letusan yang aktif yaitu Gunung Merapi, Kerinci, dll.

Kebakaran hutan juga menjadi ancaman di Indonesia, terutama selama musim kemarau
yang panjang dan kering. Kebakaran hutan sering terjadi akibat aktivitas manusia seperti
pembukaan lahan pertanian dan pembakaran sampah. Selain merusak hutan dan lingkungan
alam, kebakaran hutan juga mengancam kesehatan masyarakat akibat asap yang tebal dan
beracun.

Dampak dari bencana alam dapat sangat luas, baik secara fisik maupun sosial.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah kerusakan infrastruktur, bencana alam dapat
menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur lainnya seperti jembatan, jalan
raya, dan saluran air. Bencana alam juga dapat menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-
luka baik langsung maupun tidak langsung akibat runtuhnya bangunan atau tertimbunnya
orang di bawah reruntuhan. Dampak lain dari bencana alam yakni menyebabkan kerusakan
pada lingkungan seperti banjir,longsor dan tanah retak yang dapat mengganggu kehidupan
masyarakat setempat.

Dampak selanjutnya adalah gangguan sosial dan ekonomi, masyarakat yang terdampak akan mengalami gangguan secara sosial dan ekonomi. Mereka mungkin kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, dan akses terhadap layanan dasar seperti air bersih dan listrik.Bencana alam meninggalkan bekas yang mendalam pada mental dan emosional individu. Trauma pasca-bencana dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
lama, mengganggu kesejahteraan mental dan kualitas hidup masyarakat.

Beberapa langkah dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan
oleh bencana alam, diperlukan upaya penanggulangan dan mitigasi yang serius. Yaitu
penyuluhan dan pendidikan masyarakat mengenai peningkatan kesadaran masyarakat tentang
bahaya bencana alam serta cara bertindak saat terjadi bencana dapat membantu mengurangi
jumlah korban dan kerusakan.

Peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bencana alam menjadi kunci dalam mempersiapkan diri menghadapi risiko tersebut. Program pendidikan bencana harus diperkuat dan diimplementasikan secara menyeluruh di semua tingkatan masyarakat. Penguatan pembangunan infrastruktur yang kokoh seperti bangunan yang memenuhi standar konstruksi anti gempa dapat mengurangi kerusakan fisik yang disebabkan oleh bencana alam. Pengembangan dan peningkatan sistem peringatan dini untuk berbagai jenis bencana alam menjadi sangat penting. Pemberitahuan yang cepat dan akurat dapat memberikan waktu tambahan bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah
penyelamatan.

Adanya persiapan perlengkapan darurat seperti peralatan pertolongan pertama,
makanan, dan air bersih dapat membantu masyarakat bertahan selama fase pasca bencana.
Komunitas yang kuat dan terorganisir dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi
individu dan keluarga selama dan setelah bencana alam. Program penguatan komunitas dan
pelatihan relawan darurat harus didorong dan didukung.

Selanjutnya ada Pemetaan daerah rawan bencana alam serta perencanaan tata kota yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terhadap bencana alam di masa depan.

Bencana alam merupakan ancaman yang nyata bagi kehidupan manusia di Indonesia. Dengan kondisi geografis dan topografi yang rentan, langkah-langkah kesiapsiagaan dan mitigasi risiko menjadi sangat penting. Meskipun tidak dapat dihindari sepenuhnya, dengan upaya penanggulangan dan mitigasi yang tepat, risiko dan dampak dari bencana alam dapat
diminimalkan. Kesadaran masyarakat serta kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, dan sektor swasta sangatlah penting dalam menghadapi ancaman tersebut.

Semoga dengan langkah-langkah yang tepat seperti pendidikan bencana alam, pembangunan
infrastruktur yang tahan bencana, Pemetaan daerah rawan bencana alam, sistem peringatan
dini yang efektif, adanya persiapan perlengkapan darurat dan penguatan komunitas lokal, masyarakat Indonesia dapat lebih siap menghadapi dan meminimalkan dampak dari bencana
alam yang tidak dapat diprediksi ini. (Wisnu Fadhila, Mahasiswa Teknik Pertanian
Universitas Jambi)