SINTANG, KN – Sejumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sintang menjerit. Pasalnya, belum menerima insentif dari pemerintah dalam penanganan virus Corona atau Covid-19.
Ihwal tersebut dibernarkan Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh. “Ya benar, tenaga kesehatan kita belum menerima insentif dari pemerintah sejak bulan September 2020 lalu,” ungkap Kadiskes Sintang ini, Senin (24/5/2021).
Kendati demikian, Sinto menegaskan bahwa pihaknya telah mengajukan pembayaran insentif bagi tenaga kesehatan melalui refocusing anggaran tahun 2021.
“Sudah kita ajukan pembayarannya lewat data refocusing tahun 2021 untuk insentif nakes tahun 2020 sampai 2021. Tentunya ini sedang proses refocusing anggaran APBD. Mudah-mudahan prosesnya cepat, insentifnya juga cepat dibayarkan,” kata Sinto.
Adapun besaran insentif tenaga kesehatan yang belum dibayarkan pemerintah kurang lebih Rp6 miliar untuk tahun 2020. Sedangkan tahun 2021 dianggarkan sebesar Rp20 miliar.
“Rp6 miliar itu hanya untuk insentif tenaga kesehatan selama 3 bulan di tahun 2020. Nah, 2021 ini kita anggarkan lagi sebesar Rp20 miliar untuk insentif tenaga kesehatan,” beber Sinto.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny menargetkan proses refocusing anggaran selesai pada akhir bulan Mei 2021.
“Yang jelas saya juga sedang koordinasi dengan pihak terkait, soal refocusing kemungkinan targetnya bulan ini selesai, sehingga memang sudah menjadi target kita juga. Teman-teman tim medis, supaya tunggakan yang selama ini belum itu, segera lah bisa dicairkan,” katanya.
Walau demikian, Florensius Ronny mengucapkan terima kasihnya kepada tenaga kesehatan yang sudah bekerja keras dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bumi Senetang ini.
“Kami lembaga legislatif mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan yang sudah mau berjuang dalam merawat pasien covid-19. Tanpa ada tenaga kesehatan, maka kami pemerintah juga kewalahan menangani virus ini,” ucapnya.
Maka dari itu, Ronny memastikan pemerintah akan memperhatikan hak-hak tenaga kesehatan yang belum terpenuhi.
“Kita target bulan ini clear, sehingga bulan depan hak-hak tenaga kesehatan bisa dipenuhi semua,” pungkasnya. (*)