Setelah melakukan kunjungan lapangan peserta workshop kota tematik yang diselenggarakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang mengidentifikasi tujuh lokasi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang cocok untuk dikembangkan berkelanjutan mendukung kota tematik. <p style="text-align: justify;">Berdasarkan kesimpulan dari kegiatan workshop yang berlangsung dua hari dan berakhir Kamis sore, terdapat tujuh lokasi yang memiliki kekhasan yang dimiliki kota Banjarmasin yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendukung kota ini lebih menarik bagi wisatawan.<br /><br />Ketujuh lokasi dimaksud adalah kawasan Sungai Kuin yang dinilai menarik karena termasuk kawasan kota tua yang punya identitas kota, kemudian sungai kawasan Jafri Zamzam yang memiliki kawasan wisata air, serta adanya kawasan usaha kecil menengah.<br /><br />Kemudian Pulau Tanjung Pandan karena adanya perkampungan air, ada pelabuhan, dan kawasan air yang masih alamiah, lalu kawasan Jalan Fire Tendean adalah bisa dijadikan kawasan wisata modern, ekonomi kreatif, dan atraksi-atraksi.<br /><br />Objek lainnya, kawasan Veteran bisa menjadi kampung Cina, kawasan berbelanja. Pelabuhan lama dijadikan wisata kuliner, pusat makanan ikan, dan barbeque, terakhir kawasan Sungai Jingah sebagai kawasan kota lama dan kawasan keagamaan.<br /><br />Hanya saja menurut peserta workshop untuk menjadikan ketujuh objek itu lebih menarik untuk wisatawan tentu adanya keinginan kuat seluruh lapisan masyarakat terutama penduduk setempat disamping pemerintah untuk melakukan penataan segala aspek.<br /><br />Selain itu yang menjadi sorotan bagaimana penangan sampah yang berdasarkan hasil peninjuan di lapangan, tumpukan sampah di sungai dan di darat begitu banyak yang berserakan.<br /><br />Dalam dua hari kunjungan ke lapangan peserta worskhop tak membantah jika kota ini penuh daya tarik yang kalau dikelola secara berkelanjutan akan memiliki keunggulan dibandingkan kota kota lainnya.<br /><br />Identifikasi tersebut memudahkan untuk melakukan pembenahan kedepan mengingat adanya keinginan Kementerian Agraria dan Tata Ruang menjadikan kota ini sebagai model dalam pengelolaan kota tematik.<br /><br />Kota Banjarmasin dinilai tumbuh dan berkembang pada delta yang terbentuk dari pertemuan Sungai Barito dan Sungai Martapura.<br /><br />Berdasarkan data, Banjarmasin berada dan dilintasi sekitar 107 sungai, anak sungai, dan kanal-kanal, yang menjadikannya dikenal sebagai Kota Sungai.<br /><br />Sungai-sungai tersebut telah membentuk karakter kota Banjarmasin secara fisik, ekologi, budaya, dan ekonomi.<br /><br />Walaupun citra Banjarmasin sebagai kota sungai masih tetap melekat, pada kenyataannya orientasi kehidupan masyarakatnya telah mengalami pergeseran yang lebih berorientasi ke darat.<br /><br />Kegiatan ini merupakan suatu workshop yang menggabungkan kegiatan ekskursi dan diskusi terfokus dimulai kunjungan lapangan untuk menggali dan mengenal kondisi eksisting dan karakter kota sungai Banjarmasin, kemudian membahas dan mendiskusikan hasil observasi merumuskan konsep dan upaya-upaya pengembangan kota tematik kota sungai Banjarmasin. (das/ant)</p>