Juara dunia kelas ringan IBO Daud Yordan mulai menjalani latihan fisik setelah tiga pekan menjalani pertarungan melawan petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Perth, Australia. <p style="text-align: justify;">"Pagi ini atau Jumat pagi saya berlari sejauh 10 kilometer di daerah saya untuk menjaga tubuh agar tetap prima meskipun jadwal pertarungan berikutnya masih sangat lama," kata petinju dengan rekor bertarung 31 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jumat.<br /><br />Selain berlari, kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, ia juga mulai latihan ringan dengan jogging, push-up, sit-up, dan lain-lain untuk menjaga kebugaran tubuhnya.<br /><br />"Saya kira waktu dua pekan untuk istirahat sudah cukup dan saya harus tetap latihan meskipun sifatnya masih ringan untuk menjaga kebugaran dan tubuh tetap dalam kondisi prima," katanya.<br /><br />Menyinggung soal cedera di bagian alis sebelah kanan dan kepala (ubun-ubun) akibat terkena pukulan petinju Argentina tersebut, dia mengatakan, sudah mulai kering tetapi bekum 100 persen. "Saya tetap fokus menyembuhkan luka tersebut supaya benar-benar pulih seperti semula," katanya.<br /><br />Akibat luka di bagian alis tersebut memaksa Daud Yordan harus menerima jahitan dari tim dokter sebanyak lima jahitan. "Mungkin dalam beberapa hari ke depan sudah sembuh," katanya menegaskan.<br /><br />Ayah dari Miquel Angela Yordan Jr tersebut berhasil merebut gelar juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) setelah menang angka atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela ((117-111, 115-113, 116-112) melalui pertarungan 12 ronde.<br /><br />Kemenangan itu juga menjadikan Daud Yordan merupakan petinju Indonesia yang mampu meraih gelar juara dunia di kelas yang berbeda karena sebelumnya yang bersangkutan adalah juara dunia kelas bulu (57,1 kilogram) IBO.<br /><br />Juara dunia kelas bulu IBO tersebut direbut Daud Yordan setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012, kemudian sempat dipertahankan kembali pada pertarungan melawan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev (menang angka) juga di Singapura, 9 November 2012.<br /><br />Tetapi gelar tersebut akhirnya lepas setelah kalah TKO ronde ke-12 dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu ke ringan karena berat badannya sudah tidak ideal tampil di kelas bulu.<br /><br />Ketika ditanya target selanjutnya setelah berhasil meraih gelar juara dunia kelas ringan, dia mengatakan sampai kini belum terpikirkan karena semuanya diserahkan kepada manajemennya Dragon Fire.<br /><br />"Saya serahkan kepada manajemen soal itu, yang jelas sekarang ini saya konsentrasi untuk menyembuhkan cedera dan istirahat total. Keinginan saya hanya satu yaitu bisa mempertahankan gelar yang sudah saya rebut ini," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>