Tarakan, KN – Sejumlah video jebolnya tanggul Tuyak milik KPUC, beredar luas di jagad maya. Air limbah meluap hingga jalan raya. Ketua DPRD Kalimantan Utara, Albertus Baya angkat bicara.
“Yang kami khawatirkan akhirnya terjadi juga. Saya ingatkan berkali-kali. Tapi kita lihat sendiri sikapnya,” ujar Albert dengan suara tinggi.
Politisi PDI Perjuangan ini salah satu orang yang mendapat kiriman video. Dia mengaku terkejut. Namun menurut Albert, jebolnya tanggul Tuyak itu sebenarnya tinggal menunggu waktu.
“Saya sudah melihat tanggul itu. Kondisinya sangat. Harusnya ada pengawasan untuk mengantisipasi. Tapi kita lihat sendirilah hasilnya. Masyarakat jadi korban,” jelas Albert.
Untuk itu, Albert meminta pemerintah tidak menganggap remeh masalah di Malinau Selatan. Harus segera mengambil tindakan. Air limbah batu bara itu pasti masuk Sungai Malinau.
“Kalau sudah begini siapa yang bertanggung jawab? Limbah itu pasti masuk ke sungai. Siapa rugi bukan hanya masyarakat, tapi pemerintah juga rugi,” tegasnya lagi.
Sementara itu di lokasi, warga setempat langsung memblokade tanggul penampungan limbah milik KPUC. Mereka mengaku jengkel atas ulah perusahaan dan lemahnya pengawasan pemerintah
“Mana Kadis DLH yang katanya pengelolaan limbah KPUC sudah bagus. Jangan lupa lihat bagaimana sikap pemerintah apakah berani menutup KPUC,” ujar Maralis salah seorang warga Malinau Selatan.
Maralis juga menantang siapa saja termasuk pejabat teras di Provinsi Kaltara dan Kabupaten Malinau, untuk secara terbuka membela KPUC.
“Silahkah jika ada pejabat Provinsi Kaltara atau Kabupaten Malinau yang mau membela KPUC. membuka batang hidung. Biar masyarakat Malinau yang akan kalian lihat. Kejadian pagi ini bukti, pejabat itu tunduk di bawah kaki pemilik perusahaan batubara. Mereka rela mengorbankan rakyatnya sendiri,” tegas seorang warga.(*)