SINTANG – Mempertahankan lahan sawah agar tidak beralih fungsi menjadi lahan non-pertanian sangat penting untuk ketahanan pangan dan keberlanjutan ekonomi. Lahan sawah merupakan sumber utama produksi beras dan pangan lainnya.
Jika konversi lahan sawah menjadi lahan non-pertanian terus berlangsung, jumlah pangan yang dihasilkan akan berkurang, serta praktik pertanian yang berkelanjutan yang menjaga kesuburan tanah dan keberagaman hayati akan terancam.
Di sisi lain, sektor pertanian memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Mengurangi luas lahan sawah dapat berdampak negatif terhadap pendapatan petani dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Menjaga ketahanan pangan nasional juga sangat bergantung pada keberlanjutan lahan sawah. Dengan mempertahankan lahan sawah, Indonesia dapat memastikan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus berkembang, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Oleh karena itu, kebijakan yang melindungi lahan sawah dan mendorong penggunaan lahan secara berkelanjutan sangatlah penting.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Syafarman, mengungkapkan pentingnya bagi petani di Kabupaten Sintang untuk menjaga lahan pertanian mereka secara konsisten.
“Upaya ini sangat krusial dalam mendukung ketahanan pangan, terutama di tengah tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian,” ungkap Syafarman pada 29 Oktober 2024.
Menurutnya, dengan mempertahankan lahan pertanian, petani dapat memastikan produksi pangan yang cukup dan berkelanjutan, sekaligus mendukung ekonomi lokal. Syafarman juga mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga serta mengelola lahan pertanian dengan cara yang lebih efektif demi masa depan yang lebih baik.
Untuk memastikan para petani konsisten dalam menjaga lahan pertanian mereka dan tidak beralih ke tanaman non-pangan, berbagai upaya edukasi dan pelatihan akan terus dilakukan. Salah satunya melalui penyuluhan pertanian yang memberikan informasi tentang pentingnya mempertahankan lahan sawah serta manfaat pertanian berkelanjutan. Selain itu, akan ada pelatihan teknik pertanian efisien dan ramah lingkungan serta cara meningkatkan hasil panen tanpa perlu mengubah jenis tanaman.
Pemerintah juga mempertimbangkan pemberian insentif bagi petani yang menjaga lahan pertanian mereka, seperti subsidi pupuk atau akses ke pasar yang lebih baik. “Langkah-langkah ini diharapkan dapat membuat petani lebih memahami pentingnya menjaga lahan pertanian dan tetap konsisten dalam praktik pertanian mereka,” ujar Syafarman.
Syafarman juga menambahkan, beberapa desa di Kabupaten Sintang telah berhasil mencapai surplus pangan, sebuah pencapaian penting dalam ketahanan pangan daerah. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk bantuan alat pertanian, pupuk, dan sarana produksi lainnya.
“Dukungan tersebut telah membantu petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bercocok tanam, sehingga mereka dapat memproduksi lebih banyak pangan,” tambahnya. Syafarman berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi masyarakat akan terus berlanjut untuk mempertahankan dan memperluas pencapaian surplus pangan di masa mendatang. (Rilis Kominfo Sintang)