Sungai Mentaya Kotim Akan Dikeruk 10.500 Meter

×

Sungai Mentaya Kotim Akan Dikeruk 10.500 Meter

Sebarkan artikel ini

Pengerukan alur Sungai Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah akan dilakukan kembali mulai bulan depan dengan panjang pengerukan mencapai 10.500 meter. <p style="text-align: justify;">Bulan depan mulai dikerjakan. Pengerukan dari buy sampai Serambut dengan panjang 10.500 meter," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Anarso Amin di Sampit, Selasa.<br /><br />Semua itu dilakukan untuk mengeruk sekitar 660.000 meter kubik sedimentasi lumpur di titik-titik yang pendangkalannya cukup parah. Seharusnya, lumpur yang dikeruk sekitar dua juta meter kubik namun tidak bisa dilakukan sepenuhnya karena minimnya dana.<br /><br />"Pengerukan bertahap tiap tahun pun kalau ditunda, ya tertutup lagi. Harusnya tiap tahun ada pemeliharaan minimal 1.800.000 meter kubik," katanya.<br /><br />Dia mengaku belum bisa membeberkan secara rinci berapa anggaran untuk pengerukan tersebut karena proses lelang di Kementerian Perhubungan dan belum disampaikan kepada KSOP Sampit.<br /><br />Sesuai kontrak, pekerjaan diperkirakan akan berlangsung selama tiga bulan. Dia berharap semua berjalan lancar sehingga pengerukan selesai tepat waktu dan arus lalu lintas kapal menjadi lancar.<br /><br />"Nanti pemenang lelangnya datang ke sini dan mendatangkan kapal keruknya. Kita cek kapal keruknya apakah sesuai dengan spek lelang. Kalau tidak sesuai, maka kita putus. Tapi kalau sesuai, ya bisa langsung dimulai pelaksanaan," katanya.<br /><br />Sekadar diketahui, saat ini lalu lintas kapal barang dan penumpang yang hendak masuk menuju Pelabuhan Sampit, harus menunggu air pasang. Jika tidak, maka kapal bisa kandas di muara akibat pendangkalan di sejumlah titik.<br /><br />Pengerukan nantinya diharapkan bisa membuat arus lalu lintas menjadi makin lancar meski pada titik-titik tertentu harus tetap diwaspadai terjadinya pendangkalan yang bisa membuat kapal terjebak dan kandas.<br /><br />"Kapal yang aman melintas dengan drafnya 4,8 meter. Setelah dikeruk nanti bertambah menjadi 5 meter. Kapal penumpang umumnya 4,8 meter. Jadi masih aman, tapi tetap harus mengikuti pasang surut. Low Water Speing (LWS)/air pasang terendah sekarang 2,8 meter, kalau LWS jadi 3 meter saja sudah aman," katanya.<br /><br /&gt;Berdasarkan catatan PT Pelindo III Cabang Sampit, kondisi alur Mentaya pada 2012, kedalaman Sungai Mentaya sekitar minus 4 meter LWS. Dengan kedalaman itu, kapal kargo yang bisa masuk bermuatan 3.000 Dead Weight Tonnage (DWT) dan tongkang 5.000 DWT.<br /><br />Tahun 2011, alur Sungai Mentaya telah dikeruk dengan biaya mencapai Rp25 miliar lebih. Pengerukan tersebut berhasil menambah kedalaman sungai yang sebelumnya hanya sekitar minus 2,3 meter LWS menjadi minus 4 meter LWS.<br /><br />Pelabuhan di Kotim saat ini masuk program pemerintah pusat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk koridor Kalimantan. Karena itu, setiap tahun akan dilakukan pengembangan terhadap pelabuhan yang ada. <strong>(das/ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.