MELAWI, KN – Bencana banjir yang belum lama terjadi di Melawi belakangan ini, menjadi sebuah pelajaran untuk tetap waspada dalam bencana. Untuk menciptakan generasi yang sadar bencana dan siap Siaga terhadap bencana sejak dini, pemerintah melalui Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melaksanakan program Tagana Masuk Sekolah (TMS), Rabu (1/12/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan SMTK Nanga Pinoh, yang berada di Jalan Juang.
Kepala Bidang, Perlindungan, Jaminan Sosial dan Fakir Miskin Dinas Sosial Melawi, Elisabet, mengatakan bahwa menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan program nasional dari Kemensos RI.
Diuraikannya, untuk di Melawi sendiri, kegiatan ini digelar di tiga sekolah, yakni tanggal 1 Desember 2021 di SMTK Nanga Pinoh, dan juga direncanakan dilaksanakan di MTSn Nanga Pinoh dan SDN 19 Tanjung Tengang.
“Itu kegiatan TMS (Tagana Masuk Sekolah) program dari pusat, kita Melawi dpt beberapa titik saja. Pembiayaannya juga dari Dinas Provinsi Kalbar,” terangnya
Ia menjelaskan bahwa gerakan nasional ini untuk menyiapkan dan meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bencana. Para Tagana masuk ke sekolah-sekolah dan mengajarkan berbagai materi pengetahuan terkait bencana.
Materi yang diberikan beragam dengan materi dasar upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Logistik dan Shelter.
Target dari program tersebut, adalah peserta yang merupakan pelajar mempunyai pengetahuan tentang bencana, potensi dan upaya pengurangan risiko bencana pada tingkatan yg paling sederhana sehingga mereka mampu menyelamatkan diri sendiri dan evakuasi sederhana bila terjadi bencana.
Ditempat yang sama, Koordinator Tagana Melawi, Adang Wahyudi mengatakan, masyarakat harus siap dalam menghadapi bencana. Pasalnya Indonesia dilewati oleh jalur cincin api sehingga ada daerah-daerah yang rawan terhadap gempa, rawan banjir, rawan longsor, ada daerah juga yang rawan terhadap tsunami, dan bencana-bencana yang lainnya.
“Untuk di Melawi, kita baru saja terkena bencana banjir. Sehingga wajib bagi kita mengetahui apa yang kita lakukan ketika terjadi bencana. Tidak ada yang tahu kapan bencana datang, namun dengan pengetahuan mitigasi bencana diharapkan dapat membangun masyarakat tanggap bencana. Salah satu edukasinya melalui Tagana Masuk Sekolah ini,” katanya. (Ira)