Masdin, seorang guru SMP di Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, akhirnya menyerahkan seekor anak orangutan dan buaya peliharaannya kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar. <p style="text-align: justify;">"Masdin akhirnya menyerahkan anak orangutan dan buaya peliharaannya, Sabtu (10/10), kepada kami, setelah sempat tertunda beberapa kali," kata Komandan Polisi Hutan BKSDA Kalbar Azmadi di Pontianak, Senin.<br /><br />Ia menjelaskan anak orangutan itu diserahkan sendiri oleh pemeliharanya pada Sabtu (10/10), tanpa paksaan atau dengan sukarela.<br /><br />Sebelumnya, pihaknya kesulitan dalam menyelamatkan orangutan dan buaya muara peliharaan Masdin tersebut.<br /><br />Hal itu, karena Masdin menolak menyerah binatang peliharaan tersebut. Setelah beberapa kali dilakukan pendekatan, akhirnya dia berjanji menyerahkan sendiri binatang tersebut kepada BKSDA.<br /><br />"Kami apresiasi sikap tersebut, karena memang mengutamakan pendekatan sosial untuk menyelamatkan satwa liar dilindungi ini," kata Azmadi.<br /><br />Anak orangutan tersebut diberi nama Kepo.<br /><br />"Sore ini anak orangutan itu akan langsung kami pindahkan ke pusat rehabilitasi dan konservasi orangutan milik Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia, yang berlokasinya di Kecamatan Sungai Awan, Kabupaten Ketapang," katanya.<br /><br />Azmadi pada kesempatan itu, menjelskan mengenai buaya muara yang juga diserahkan oleh Masdin.<br /><br />"Kami masih mencari solusi untuk merelokasi hewan tersebut, karena untuk melepasliarkan atau dititipkan ke Sinka Zoo, Singkawang, harus terlebih dahulu melihat kondisi lokasi pelepasliaran atau penitipan tersebut," katanya.<br /><br />Masdin mengaku sudah memelihara orangutan berjenis kelamin betina tersebut selama enam tahun. Anak orangutan tersebut ia beli dari warga yang mendapatinya di hutan. (das/ant)</p>