SDK IV Gelar Acara Selamatan Dan Tolak Bala

×

SDK IV Gelar Acara Selamatan Dan Tolak Bala

Sebarkan artikel ini

Masih segar dalam ingatan, peristiwa pembakaran kantor SDK IV di Bukit Benua kecamatan Sungai Tebelian yang berbuntut pada penahanan puluhan warga oleh aparat Polres Sintang yang dianggap bertanggung jawab pada kasus tersebut. <p style="text-align: justify;">Atas peristiwa tersebut, pihak SDK IV pada Kamis (24/11/2011) melaksanakan acara Selamatan dan Tolak Bala dilokasi bekas camp yang dibakar massa, pada peristiwa yang terjadi Maret silam.<br /><br />Hadir dalam acara tersebut, para manajemen SDK IV, Perwakilan dari Polres Sintang yang diwakili Wakapolres AKP Yulianto, dari pihak Pemkab Sintang mewakili Bupati Sintang adalah Plt.Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Elisa Gultom, Kepala Bagian Hukum Pemkab Sintang GA.Anderson serta beberapa. Selain itu juga beberapa tokoh masyarakat, adat serta perangkat desa dari 3 desa sekitar perusahaan yakni Lebak Ubah, Melayang Sari, dan Penjernang Hulu.<br /><br />Pada sambutannya, Kepala Desa Penjernang Boniyanto peristiwa Bukit Benua hendaknya menjadi pelajaran yang berharga dari semua pihak dalam menyikapi segala persoalan yang terjadi, guna menghindari hal yang tak di inginkan. <br /><br />“Perlu adanya koordinasi, sinkronisasi serta upaya yang sinergis dari semua pihak yang terlibat di dalamnya. Jangan dilakukan secara sepihak sehingga memutuskan segala upaya yang lain,” tegasnya.<br /><br />Hal senada juga diungkapkan Kades Lebak Ubah Isa Rolis Satria. Dirinya menilai apa yang dilaksanakan tersebut (Selamatan dan Tolak Bala) adalah langkah awal yang baik untuk membenahi segala hal yang telah terjadi selama ini antara masyarakat-perusahaan dan pemerintah daerah.<br /><br />“Ini adalah permulaan yang baik dari semua pihak dalam upaya rekonsiliasi atas persoalan yang terjadi dengan mengedepankan koordinasi serta keadilan,” jelasnya.<br /><br />Ditambahkan, meskipun secara pribadi dirinya menilai apa yang dilakukan pihak perusahaan dengan mengadakan upacara adat Selamatan dan Tolak Bala belum memenuhi unsur adat yang sebenarnya, namun tetap dianggap sebagai hal yang baik.<br /><br />“Saya bangga dengan pelaksanaan ini, meskipun tidak secara utuh dilaksanakan unsur adatnya. Tapi kita nilai sempurnalah, artinya ada niat yang baik dari dari semua pihak yang terlibat didalamnya,” tambahnya.<br /><br />Dirinya juga meminta kepada pihak pemerintah kabupaten agar cepat tanggap jika ada masalah yang terjadi antara masyarakat dan investor yang ada di kabupaten Sintang.<br /><br />Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Dwi Haryanto kembali menegaskan bahwa apa yang terjadi beberapa waktu lalu di Bukit Benua ini adalah sebagai akumulasi terhadap permasalahan yang tak kunjung ada penyelesaian antara masyarakat dengan perusahaan.<br /><br />“Tragedi Bukit Benua beberapa waktu lalu, adalah akumulasi  dari serentetan masalah yang belum terselesaikan dan harus menjadi perhatian khusus dari perusahaan serta pemerintah kabupaten Sintang,” tegasnya.<br /><br />Akumulasi tersbut, lanjutnya adalah terkait dengan komitmen dari perusahaan saat pertama kali hadir di wilayah tersebut, yang oleh masyarakat telah di ubah secara sepihak oleh masyarakat dalam rentang waktu kegiatan dari perusahaan.<br /><br />“Komitmen perusahaan untuk warga 3 desa sekitar wilayah perusahaan ada yang berubah seperti janji memperkerjakan atau memberdayakan masyarakat lokal sekitar perusahaan tidak sepenuhnya direalisasikan. Pada dasarnya masyarakat hanya ingin makan. Tapi itu tidak pernah menjadi perhatian dari perusahaan ataupun pemerintah kabupaten,” jelasnya.<br /><br />Dwi menyatakan, tidak ada rasa tidak suka dari masyarakat atas masuknya investor perkebunan sawit, hanya saja harus ada kerjasama yang saling menguntungkan masyarakat dengan perusahaan dan pemerintah.<br /><br />“Jangan ketika berkeinginan masyarakat di ninabobokan dengan berbagai janji, setelah perjalanan, janji sepihak dirubah. Ini yang kita tidak mau. Gerakan masyarakat waktu itu jelas ada sebabnya, itu yang harus dipecahkan bersama,” tegasnya.<br /><br />Pihak perusahaan SDK sendiri yang diwakili manager Ade M Ardian mengharapkan semua pihak untuk melupakan hal-hal yang terjadi dimasa lalu dan sekaligus menyampaikan permohonan maafnya.<br /><br />“Kami sekaligus meminta maaf apabila perilaku kami selama ini kurang berkenan bagi semua pihak,” ungkapnya.<br /><br />Selain itu dirinya mengharapakan semua pihak untuk terus mengedepankan kemitraan yang lebih baik lagi dimasa datang.<br /><br />“Kami mengharapkan kerjasama yang baik akan tetap terjalin hingga kemasa yang datang” pintanya.<br /><br />Bupati Sintang yang diwakili Plt. Kadis Kehutanan Dan Perkebunan E.Gultom pada kesempatan tersebut menharapkan acara Tolak Bala ini tidak hanya sekedar acara yang seremonial belaka, akan tetapi harus dihayati makna dan tujuannya sehingga tidak lagi ada acara yang serupa kedepannya.<br /><br />“Tolong dipahami makna dan tujuannya dari acara ini. Jangan sekedar seremonial sehingga akan muncul acara-acara serupa kedepannya,” tegas Gultom.<br /><br />Ditambahkan, tujuan dihadirkannya investor oleh pemerintah daerah adalah agar masyarakat setempat agar dapat bekerja, damai dan sejahtera.<br /><br />“Tak ada niat sekecil apapun dari pemerintah ataupun investor yang dihadirkan bertujuan untuk menyengsarakan masyarakat,” tegasnya.<br /><br />Gultom mengungkapkan jika akhir-akhir ini pemerintah melihat adanya ketidak sabaran dalam menyelesaikan masalah yang menjadi haknya.<br /><br />“Ini tidak saja terjadi disini, tapi juga dibanyak tempat dimana tidak ada kesabaran ketika menuntut hal yang menjadi haknya kalau memang mereka benar-benar mempunyai hak. Dalam kondisi tersebut, tuduhan akan dijatuhkan kepada pemerintah ataupun investor. Sekali lagi saya menegaskan tidak ada pemerintah yang berencana membuat rakyatnya sengsara,” tegasnya lagi.<br /><br />Lanjut Gultom, citra daerah akan menjadi buruk dimata calon investor jika persoalan ini terus menerus terjadi, bahkan bila kerap kali terulang diakui pemerintah tidak akan sanggup terus menerus mengatasinya. Bahkan, kabupaten Sintang sendiri dinobatkan masuk 10besar penyerap investasi meskipun dengan kondisi infrastruktur yang sangat memprihatinkan.<br /><br />“Tapi dengan kondisi yang terjadi selama ini, saya yakin ini akan membalikkan semuanya. Untuk itulah saya meminta kepada seluruh investor agar tetap komit dengan yang sudah dijanjikan dengan masyarakat selama ini,” pungkasnya.<strong>(*)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.