SINTANG,KN—Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan menilai upaya pemerintah dalam pencegahan dan penaganan kasus Demam Berdarah Dengoe (DBD) sudah maksimal. Hanya saja yang terpenting kata dia, peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga lingkungan dan melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk.
“Soal DBD ditangani aja dulu semaksimal mungkin, kita juga berterima kasih pada dinas kesehatan rumah sakit sudah maksimal mengurus itu. Kalau ada yang meninggal itu bukan rencana manusia, itu rencana tuhan,” kata legislator Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Kasus DBD di Kabupaten Sintang, tengah merebak saat ini. Dari Januari hingga Oktober 2023, kasusnya sudah lebih dari 400 dengan 8 orang meninggal dunia. Kasus ini tertinggi kedua di provinsi Kalimantan Barat. Hanya saja, saat ini Pemkab Sintang belum menaikan statusnya menjadi KLB DBD.
Pemkab Sintang sudah melakukan pelbagai upaya untuk melakukan pencegahan. Mulai dari gerakan pemberatasan sarang nyamuk, penyelidikan epidemiologi, fogging, pembagian abate hingga mewajibkan sekolah mengoleskan minyak serai pada siswa sebelum masuk kelas.
Sandan melihat, upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah cukup baik. Tinggal keterlibatan aktif dari masyarakat dalam melakukan pencegahan mulai dari lingkungan masing-masing.
“Upaya pemerintah sudah cukup menagani DBD tinggal masyarakat menjaga lingkungan biar bersih, air penampungan jadi sarang nyamuk berkembang biak harus dibersihkan. Jangan hanya minta ke pemerintah buat lakukan fogging tapi tidak patuh pada kebersihan lingkungan,” ujar Sandan.