Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya menggelar "talk show" sehubungan dengan sekamin kuatnya dukungan Kota Palangka Raya menjadi ibukota Negara Republik Indonesia. <p style="text-align: justify;">"Acara Talk Show bertemakan Suara Pers tersebut rencananya akan dihadiri Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang SH," kata Kepala RRI Palangka Raya, Yuvita Tri Redjeki, di Palangka Raya, Rabu. <br /><br />Menurutnya, topik bahasan yang akan diusung pada acara Talk Show nanti adalah, Peran Pers Kalimantan Tengah mendorong trewujudnya Palangka Raya sebagai Ibukota Pemerintah Republik Indonesia. <br /><br />Untuk acara tersebut masing-masing pimpinan media di Kalteng dimintakan menjadi pembicara pada Talk Show digelar Kamis, tanggal 9 Desember 2010, bertempat di RRI Palangka Raya, Jalan HM Husni Thamrin Palangka Raya. <br /><br />Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Ir H Akhmad Diran, mengatakan, wacana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, pada dasarnya Kalteng harus siap mulai saat ini. <br /><br />Ada beberapa provinsi lain juga mengajukan untuk dijadikan salah satu calon ibukota negara. Melihat hal ini Kalteng harus lebih aktif dan tinggal diam begitu saja. <br /><br />Menurutnya, untuk bisa menjadi calon ibukota negara tidaklah mudah, sebab masih banyak tantangan yang akan dihadapi, seperti grand desain dan master plant. Namun demikian pihaknya tetap optimis bisa dilakukan. <br /><br />Peluang itu masih terbuka bagi Kalteng, asalkan kita berusaha dan didukung oleh masyarakat di daerah ini, terangnya. <br /><br />Diutarakannya, untuk membangun Palangka Raya sebagai ibukota negara, dana yang diperlukan minimal Rp100 triliun. Terutama sekali untuk membangun infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya. <br /><br />Terpisah, guru besar Universitas Palangka Raya, Prof Dr Janes Jaya Negara MSi, mengatakan, grand desain Palangka Raya sebagai ibukota negara sudah ada. Tinggal saat ini menyiapkan master plannya saja. <strong>(das/ant)</strong></p>