Ketua Tim Task Force bentukan pemerintah, Rita Subowo, menegaskan bahwa keberadaan tim nasional di setiap negara, termasuk Indonesia, hanya satu dan berisikan pemain-pemain terbaik yang ada. <p style="text-align: justify;">Pernyataan wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini disampaikan menanggapi rencana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang akan membentuk tim nasional U-23 untuk SEA Games 2013.<br /><br />"Yang namanya timnas ya satu, bukan dua atau tiga," katanya usai melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat.<br /><br />Menurut dia, KONI sebagai Dewan Pelaksana Prima dalam kegiatan multi event memang memiliki kesempatan untuk membentuk tim nasional (timnas). Hanya saja dalam pelaksanaannya harus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan dalam hal ini PSSI.<br /><br />KONI melalui Ketuanya Tono Suratman berencana membentuk timnas sendiri yang dipersiapakan untuk SEA Games 2013 di Myanmar. Bahkan mantan Komandan Satlak Prima itu telah menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih.<br /><br />"Saya sendiri tahu betul bagaimana tugas KONI karena pernah menjadi ketua. Yang jelas kami tidak ingin membentuk konflik baru," Rita Subowo menambahkan.<br /><br />Khusus timnas U-23 untuk SEA Games 2013, PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin telah menyiapkan tim sendiri yang dilatih oleh Aji Santoso dan dibantu oleh dua asisten pelatih yaitu Liestiadi dan Widodo Cahyono Putro.<br /><br />Sementara itu Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sangat mendukung pembentukan timnas dibawah bendera PSSI yang diakui secara resmi oleh AFC dan FIFA serta FIFPro selaku Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Dunia.<br /><br />"Selama tidak bertentangan dengan pasal di FIFPro tentang pemanggilan pemain ke timnas, APPI sepakat untuk mendukung pemain bergabung di dalam timnas yang dibentuk oleh federasi yang diakui oleh FIFA," kata CEO APPI Valentino Simanjuntak.<br /><br />APPI selain konsen dalam pembentukan timnas yang sah juga terus memantau perkembangan penyelesaian hak-hak pemain yang belum dibayarkan baik dari kompetisi ISL dan IPL. <strong>(das/ant)</strong></p>
