MELAWI-Majelis Rijaalun Nabawi dan Pejuang Subuh Melawi akan menggelar kegiatan kompetisi anak sholeh yang akan diselenggarakan di Graha Center kiloneter 2 Nanga Pinoh, pada 22 sampai 24 Maret 2018. Selain untuk meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah, menjadi pendorong terciptanya generasi muda yang aktif, kreatif, berilmu, mandiri dan berakhlakul karimah, serta mempererat tali silaturahim antar generasi penerus islami, kegiatan tersebut juga dilaksanakan untuk memperingati milad ke I Majelis Rijaalun Nabawi dan Pejuang Subuh Melawi.
Ketua Panitia Pelaksana, Bambang Setiawan, mengatakan, momen milad Rijallun Nabawi dan Pejuang Subuh ini pihaknya sengaja melaksanakan kegiatan festival anak sholeh. Dimana dengan kegiatan ini nantinya, diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah serta bisa menggali prestasi dan potensi peenerus generasi islam. “Kami melaksanakan kegiatan ini untuk mewadahi generasi penerus bangsa dalam kompetisi bakat pendidikan Islam untuk menggali prestasi, potensi dan pengembangan diri,” ungkapnya, saat ditemui di Masjid Riadus Shsolihin, Kamis (1/3).
Materi-materi islami yang dimasukkan di dalam perlombaan festival anak sholeh tersebut, menjadi materi yang berbeda dengan lomba-lomba pada biasanya. “Anak-anak sebagai generasi penerus harus menjadi generasi yang paham, kemudian, generasi professional dan religius,” ungkap Bambang.
Fertivakl yang direncankan untuk menjadi kegiatan rutin tiap tahun ini menyediakan berbagai perlombaan, diantaranya Pemilihan Dai Cilik (Pildaci). Yang mana peserta terdiri dari kelas III SD/sampai dengan kelas I MTs/SMP. “Peserta harus memilihsalah satu judul yang telah disediakan panitia, diantaranya Cinta Rasulallah, Anak Sholeh, Ahlaqul Karimah, dan berbakti kepadakedua orang tua. Batas waktu penampilan peserta maksimal 7 menit maksimal 10 menit,” jelasnya.
Kemudian lomba mewarnai, yang pesertanya terdiri dari siswa TK, tiap pengurus masjid, Remas, TPA, sekolah SD/MI sampai dengan MTs/SMP, memberikan perwkilan minimal 1 dan maksimal 2 orang peserta.
“Peserta memakai baju bebas rapi, dan untuk tema mewarnai juga ditentukan oleh panitia, setiap peserta diberikan batas waktu maksimal 90 menit untuk mewarnai, dan setiap peserta harus membawa perlengkapan mewarnai, jadi diserahkan bebas kepada peserta,” ungkapnya.
Kemudian lomba Tahfidz, peserta ini terdiri dari siswa SD/MI, dan soal yang akan diberikan merupakan dari Al Quran Juz 30, berupa surat tertentu yang harus dihafalkan dan diberikan secara acak. Peserta tidak diperkenankan membawa Al Quran saat pelaksanaan lomba. “Itulah beberapa perlombaan yang akan dilaksanakan. Semoga memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya para generasi islam,” harapnya. (edi/KN)