MELAWI – Kepala desa Semadin Lengkong, Sujing menyambut baik dengan adanya program cetak sawah yang didapat oleh Dusun Mulung desa Semadin Lengkong kecamatan Nanga Pinoh sebanyak 20 haktar. Yang mana proses penggusuran lahan dilakukan mulai, Sabtu (8/9) lalu.
Ia mengatakan, sektor pertanian sangat menjanjikan jika ditekuni. Dia tidak ada orang yang susah karena bertani. Sebab hasil yang dicapai oleh petani sangatlah banyak. Tentu saja jika mengikuti pola yang baik dan benar.
“Lahan ada, irigasi juga sudah ada, jadi sangat cocok untuk dikembangkan menjadi area persawahan.
Saya berharap kesempatan ini jangan disia-siakan. Kita harus bekerja maksimal. Tapi jangan mempertahankan gaya lama. Harus menyesuaikan perkembangan zaman. Sekarang ada percetakan sawah jika dikelola dengan baik dan benar maka hasilnya juga cukup menjanjikan. Kita harus mulai dari yang kecil, jangan langsung besar. Kalau tidak bisa mengembangkan lahan yang luas ya kita mulai yang kecil. Bertani kalau kita benar bisa jadi kaya,” katanya, ditemui kemarin.
Sementara itu, kepala dinas pertanian dan perikanan Melawi, Oslan Junaidi mengungkapkan, bersawah bagi masyarakat di Hulu merupakan hal yang baru. Sebab biasanya masyarakat hanya berladang dengan cara membakar dan berpindah-pindah.
“Kita bersawah ini adalah baru, terutama bagi kita orang hulu. Jadi programnya cetak sawah sekarang sudah dilakukan oleh pemerintah. Jangan sampai sawah dicetak tinggal nanam saja tidak mau.
Kita orang hulu.. jangan sampai tidak masak kalau tidak ada mamang yang datang. Tanam sayur mayur di sekitar lingkungan rumah kita. Jadi tinggal cari lauk pauknya saja” jelas Oslan.
“Kenapa kita mengajak bapak ibu bersawah. Sebab kalau kita bersawah tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap ekonomi. Semuanya sudah ada kebutuhannya. Tinggal cari lauk pauk” tegasnya.
Camat Nanga Pinoh Daniel, mengungkapkan, bertani itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yang pertama lahan, selanjutnya ada petani yang menggarap dan selanjutnya ada kemauan. Jadi tentu yang kita harapkan adanya kemauan dari masyarakat untuk bertani.
“Kalau lahan petani ada tapi kemauan tidak ada, maka akan sulit untuk berkembang. Ini ada dukungan dari pemerintah untuk pengembangan lahan, kita harus sambut dengan positif, karena bantuan ini dilakukan secara stimulan. Pertama kita diberikan bantuan dan lain sebagainya dari pemerintah. Namun nanti bantuan tersebut tidak ada lagi. Yang tertinggal ya petani inilah” jelasnya. (Ed/KN)