Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis Indonesia akan mampu mengatasi dampak krisis keuangan yang kini melilit negara-negara di Benua Eropa dan Amerika Serikat (AS). <p style="text-align: justify;"><br />"Saya masih punya optimistisme yang tinggi kita bisa kelola dengan baik," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, saat memimpin rapat terbatas terkait antisipasi dampak krisis global.<br /><br />Dalam tiga hari terakhir dampak krisis perekonomian global mengakibatkan gejolak dalam perekonomian dalam negeri termasuk mengoreksi pasar modal dan nilai tukar rupiah.<br /><br />Namun, menurut Presiden, dengan penyesuaian dan langkah-langkah yang tepat tidak perlu ada kepanikan atau kecemasan yang berlebihan.<br /><br />"Insya Allah kalau sistem berjalan dan kita terus mengelola persoalan ini kita akan memiliki inisiatif untuk berbuat yang lebih baik lagi," ujarnya.<br /><br />Presiden mengutip keberhasilan Indonesia saat mengatasi kisis global pada periode 2008-2009.<br /><br />Pada kesempatan itu Presiden mengakui telah berdialog dengan Wakil Presiden Boediono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa guna mengomunikasikan langkah-langkah operasional yang telah dilakukan.<br /><br />"Saya senang dan berterimakasih kepada Gubernur Bank Indonesia dan para menteri terkait yang telah mengambil langkah-langkah sebagaimana yang kita lakukan bila ada situasi yang boleh dikatakan tidak wajar," kata Kepala Negara.<br /><br />Presiden Yudhoyono menggelar rapat terbatas setibanya di Jakarta setelah menyelesaikan kunjungan kerja di Jambi dan sebelum menghadiri acara haul Syeikh Nawawi Al Bantani ke-118 di Pondok Pesantren An Nawawi di Banten.<br /><br />Dalam rapat terbatas yang dihadiri antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, dan Kepala BKPM Gita Wiryawan itu, Presiden menggarisbawahi keperluan mengambil langkah-langkah yang tepat dan tidak terlambat. <strong>(phs/Ant)</strong></p>