Anggota Komisi III bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Riduansyah meminta manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah menepati janji untuk segera mengatasi masalah listrik di daerah ini. <p style="text-align: justify;">"Masalahnya, selain kekurangan daya, listrik di berbagai wilayah di Kalimantan Selatan sampai saat ini masih sering hidup mati. Laporan ini saya terima dari masyarakat," katanya di Banjarmasin, Kamis.<br /><br />Menurut anggota Komisi III DPRD yang juga membidangi pertambangan dan energi itu, kalau masalah ketersediaan daya listrik dan seringnya hidup mati belum bisa teratasi, tidak mungkin investor akan menanamkan modalnya ke Kalsel.<br /><br />"Karena itu, kita berharap janji PLN segera mengoperasikan pembangkit listrik unit 3 dan 4 pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam Asam di Kabupaten Tanah Laut Kalsel, terealisasi," kata wakil rakyat dari Partai Bintang Reformasi (PBR) tersebut.<br /><br />"PLN jangan cuma pandai umbar janji, tetapi bagaimana berusaha semaksimal mungkin memenuhi janji tersebut. Sebab kalau janji terus menerus, tetapi tidak ada realisasi, maka kepercayaan masyarakat akan hilang terhadap PLN," kata Riduansyah.<br /><br />Harapan senada juga disampaikan HM Zaini dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengingatkan manajemen PLN agar membenahi kinerjanya.<br /><br />"Sebab kalau terjadi masalah karena kelalaian pihak PLN, bisa berdampak hukum, seperti tuntutan ganti rugi dan tuntutan lainnya," ujarnya.<br /><br />Misalnya, kata dia, kerusakan alat elektronik akibat listrik "byar pet", PLN bisa kena tuntutan hukum.<br /><br />Sementara itu, rencana manajemen PLN Kalselteng mengoperasikan pembangkit unit 3 dan 4 PLTU Asam Asam (125 Km timur Banjarmasin) selalu tertunda, karena persoalan teknis yang belum siap.<br /><br />Kalau pembangkit unit 3 dan 4 itu beroperasi, PLTU Asam Asam memiliki empat pembangkit dengan kapasitas terpasang 4 X 65 mega watt (MW).<br /><br />"Selama ini pembangkit pada PLTU Asam Asam yang beroperasi baru dua unit atau 2 X 65 MW, sehingga jika salah satu sedang dalam pemeliharaan, Kalsel akan mengalami kekurangan daya mencapai 40 MW saat beban puncak," katanya.<br /><br />Manajemen PLN Kalselteng berencana mengoperasikan pembangkit unit 3 dan 4 PLTU Asam Asam itu paling lambat Feberuari 2012. <strong>(phs/Ant)</strong></p>