Perlu Penelitian Kekuatan Jembatan Barito

oleh
oleh

Instansi yang berwenang diminta melakukan penelitian mengenai kekuatan Jembatan Barito di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. <p style="text-align: justify;">"Perlu dilakukan penelitian, karena setiap ada truk besar melintasi jembatan itu, sangat terasa ada goyangan di badan jembatan tersebut, seperti mau runtuh," kata Guru Besar Universitas Palangkaraya Prof HM Norsanie Darlan, Kamis.<br /><br />Tokoh masyarakat Kalimantan Tengah ini melihat kondisi jembatan tersebut memprihatinkan, sehingga kepada instansi terkait disarankan melakukan penelitian ulang atas kekuatan jembatan itu. "Kita tidak ingin runtuhnya jembatan di Kutai Kertanegara atau jembatan di Sungai Mahakam terulang lagi," katanya.<br /><br />Ia menyebutkan Jembatan Barito yang diresmikan pada akhir era Orde Baru tersebut sangat membantu warga dua wilayah untuk membuka keterisoliran antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.<br /><br />"Dulu sebelum ada jembatan Barito berpergian antara Palangkaraya (Kalteng) ke Banjarmasin (Kalsel) menelan waktu berhari-hari sekarang setelah adanya jembatan itu disamping kian baiknya jalan trans wilayah itu perjalanan hanya sekitar tiga jam saja," tuturnya.<br /><br />Berdasarkan pengamatannya, intensitas lalu lintas menyeberangi Jembatan Barito begitu besar.<br /><br />Setiap hari raturan truk besar dan membawa beban yang sangat berat seperti, Besi Beton,pasir, batu, semen, kelapa sawit, bahkan truk kontainer melewati jembatan yang berada di Desa Anjir tersebut.<br /><br />Melihat intensitas lalu-lintas yang begitu tinggi membuat Pemerintah Kabupaten Barito kuala hampir tidak pernah berhenti memperbaiki jalan di kawasan tersebut.<br /><br />Melihat kondisi jalan begitu cepat rusak berarti beban yang melalui jalan kawasan itu begitu berat, dan tentunya mempengaruhi terhadap kondisi Jembatan Barito.<br /><br />Belum lagi aktivitas lainnya di atas Jembatan Barito juga begitu tinggi,karena lokasi itu objek wisata seringkali terlihat mobil parkir di atas jembatan, bahkan begitu banyak orang menggelar dagangan di atas jembatan itu.<br /><br />Mengingat begitu berat beban jembatan itu maka sewajarnya adanya penelitian ulang,atau kalau perlu rehabilitasi atau penambahan material bangunan lagi guna memperkuat ketahanan jembatan tersebut, demikian Norsanie Darlan yang kelahiran Desa Anjir tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>