Modus Penipuan melalui layanan Short Message Service(SMS) masih berlangsung ditengah-tengah masyarakat. Kali ini yang menjadi sasaran adalah Ketua Persatuan Wredatama Republik Indoonesia (PWRI) Sintang, H. Apong Idris, yang nyaris jadi korban penipuan tersebut. <p style="text-align: justify;">Pelaku dalam SMSnya tersebut mengaku sebagai ketua PWRI pusat yang bernama Rohadi. <br /><br />“saya sempat percaya atas pengakuan sipenipu tersebut karena dia sempat menyebutkan nama-nama beberapa pengurus PWRI pusat dan Provinsi,“ungkapnya kepada kalimantan-news dikompleks DPRD Kabupaten sintang, Senin (23/05/2011).<br /><br />H. Apong Idris sebelumnya mengakui merasa senang dengan mendapatkan SMS yang berisikan bahwa organisasi yang dipimpinya tersebut akan mendapatkan kucuran dana bantuan dari Bapak Presiden SBY sebesar 350 juta rupiah, <br /><br />“Terus terang, saat itu hati saya senang sekali karena organisasi yang saya pimpin tersebut akan akan mendapat kucuran dana bantuan dari Presidan SBY sebesar Rp.350 juta,“ungkapnya.<br /><br />Dengan diimingi-imingi akan mendapatkan bantuan dana yang besar tersebut, kemudian H. Apong idris mengaku langsung menghubungi sipelaku yang mengaku sebagai ketua Pengurus PWRI pusat tersebut. <br /><br />“Karena dengan iming-imingi dana besar, saya langsung menghubungi penipu tersebut dan kami lama sepat ngobrol cukup lama. Saya sempat menanyakan asal muasal bantuan tersebut kemudian dia menjelaskan bahwa Alasan presiden memberikan bantuan tersebut karena merasa berhutang budi pada PWRI saat pemilihan presiden beberapa tahun lalu,“jelas Apong.<br /><br />Apong mengaku mulai tidak percaya dengan sipenipu tersebut karena sipenipu tersebut mengatakan bahwa kucuran dana bantuan kepada pengurus PWRI setiap Kabupaten tersebut merupakan bantuan dana dari Bank Dunia dan sipenipu tersebut langsung meminta Nomor Rekening. <br /><br />“setahu saya bank dunia tidak pernah memberikan dana bantuan dan yang paling anehnya sipenipu tersebut selalu ngotot segera mengirimkan nomor rekening saya, padahal untuk mencairkan dana bantuan seperti itu seharusnya melewati beberapa persyaratan sesuai dengan prosedural. makanya saya mulai curiga sehingga mengurungkan niat untuk memberikan nomor rekening saya,“ Ucapnya.<br /><br />Dengan adanya kecurigaan tersebut, lantas apong Idris langsung menghubungi Pengurus PWRI tingkat provinsi untuk mempertanyakan masalah kucuran dana dari Presiden tersebut. <br /><br />“Ssetelah saya melakukan cross chek terhadap bantuan tersebut kepada pengurus PWRI Provinsi ternyata bantuan tersebut sama sekali tak ada, dengan pengakuan dari penurus Provinsi tersebut saya tidak melayani sipenipu tersebut, walaupun dia sudah berkali-kali menghubungi saya,“pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>