SINTANG, KN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang mengharapkan agar semua pihak kompak untuk menurunkan angka stunting di kabupaten yang berjuluk “Bumi Senentang” ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintamg, Florensius Ronny ketika ditemui di ruang Sidang Paripurna DPRD Sintang, baru-baru ini.
Menurut politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem), bahwa upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menekan angka stunting di kabupaten ini sudah sangat baik, hanya saja keterlibatan dari semua pihak juga dibutuhkan, sehingga percepatan penurunan stunting dapat memcapai target yang telah ditetapkan.
“Dengan keteribatan banyak pihak, maka banyak sekali saran dan masukan untuk memilimalisir angka stunting di kabupaten ini, sehingga saya rasa ini perlu untuk ditingkatkan lagi,” ujar Florensius Ronny.
Apalagi ungkap Ketua Dewan termuda di Indonesia ini, bahwa berdasarkan data yang ada, kasus stunting masih ditemukan di kabupaten ini. Kondisinya tersebar di 14 kecamatan.
“Ini tidak bisa kita diamkan, dan harus ada langkah yang diambil pemerintah daerah dalam menekan angka stunting. Begitu juga pemerintah pusat tengah menggecarkan penanganan stunting. Hal ini juga harus ditindaklanjuti sampai pemerintah daerah,” tutur Florensius Ronny.
Menurut legislator DPRD Sintang ini, pemerintah harus melakukan gerakan yang besar untuk mencegah terjadinya stunting. Karena itu, adanya sejumlah faktor yang menyebabkan stunting pada anak balita yang memengaruhi tumbuh kembang anak.
“Maka semua pihak harus kompak untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di kabupaten ini. Mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah desa harus saling Sinergi,” ajak Florensius Ronny, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Kelam Permai – Kecamatan Dedai – Kecamatan Sungai Tebelian ini.
Terlebih lagi, di kabupaten ini masih ada kasus stunting. Untuk itu, pemerintah harus fokus pada sebaran kasus stunting tersebut untuk diperbaikan baik masalah kesehatan, pangan, infrastruktur dan pendukung lain agar kasus stunting tidak terjadi lagi. (*)