Pemkab Tanbu Diminta Tata Pantai Danau Salak

×

Pemkab Tanbu Diminta Tata Pantai Danau Salak

Sebarkan artikel ini

Masyarakat khususnya pengguna jalur Trans Kalimantan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan meminta Pemkab Tanah Bumbu segera melakukan penataan dan penertiban warung makan dan minuman yang berjualan di sepanjang pantai Danau Salak. <p style="text-align: justify;">Seorang penumpang bus Kotabaru-Banjarmasin, Udin, Minggu (06/03/2011), mengatakan, sebelum berdiri bangunan warung, pantai ini sangat indah untuk dinikmati pada saat melintasi bibir pantai Danau Salak. <br /><br />"Namun setelah warga rame-rame membangun warung makanan dan minuman diatas bebatuan pemecah gelombang di sepanjang pesisir, pemandangan di Danau Salak berubah menjadi agak kumuh," ujarnya. <br /><br />Selain mengganggu keindahan dan estetika, ujar warga yang lain, keberadaan warung di sepanjang pantai Danau salak juga menyebabkan banyak pejalan kaki yang lalu lalang yang dapat mengganggu kelancaran lalulintas di wilayah tersebut. <br /><br />Sejumlah warga pemerhati lingkungan dan para pengguna jalan mengharapkan, Pemkab Tanah Bumbu segera menyikapi kondisi tersebut, dengan melakukan penataaan dan menertibkan warung-warung di sepanjang pesisir Dana Salak. <br /><br />"Hendaknya Pemkab Tanah Bumbu melalui instansi terkait mengimbau warga untuk tidak membangun warung di atas bebatuan, namun mereka diarahkan membangun warung disebelah sebelah utara jalur atau di lokasi bekas pertambakan udang. <br /><br />Terdapat dua sasaran jika warung-warung diarahkan untuk membangun di lokasi pertambakan yang kini menjadi lahan tidur tersebut. <br /><br />Pertama, mengurangi aktivitas warga dan lalulalang pejalan kaki yang sekedar ingin membeli makanan dan minuman yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, dan kedua adalah keindahan Dana Salak tetap terjaga. <br /><br />"Hal itu juga memudahkan Pemkab Tanah Bumbu atau instansi lain untuk memantau kondisi bebatuan yang difungsikan sebagai penahan deburan ombak dan memecah gelombang yang datang dari lautan lepas," terang warga. <br /><br />Karena tidak menutup kemungkinan, pada saatnya nanti bebatuan itu perlu ditambah atau dibersihkan dari sampah-sampah, terutama saat menjelang atau sesudah pasang air laut cukup besar. <br /><br />Dengan demikian, lanjut warga, perekonomian terutama untuk ekonomi untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetap hidup dan berkembang. <br /><br />"Karena lokasi untuk warung cukup luas dan masih terbuka untuk ratusan buah warung, sementara di bibir pangtai lokasinya cukup terbatas," paparnya. <br /><br />Sementara itu, lokasi Danau Salak yang panjangnya sekitar 2-5 km di antara jalur Trans Kalimantan di km 200 akhir-akhir ini menjadi lokasi strategis bagi angkutan umum, bus, dan angkutan pribadi untuk beristirahat, terutama mereka yang menempuh perjalanan jauh baik yang berada di dalam provinsi Kalsel maupun yang berasal dari Kalimantan Timur ke Kalsel atau sebaliknya. <br /><br />Kondisi tersebut tidak dilewatkan oleh warga setempat dengan membangun warung dengan tidak memperhatikan estetika, yang penting dapat berjualan makanan dan minuman, serta es kelapa muda di sepanjang pantai Danau Salak.  <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses