SINTANG, KN – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sintang, Florentinus Anum, membuka pelaksanaan Pameran Temporer Teknologi Tradisional di Museum Kapuas Raya pada Senin, (12/10/2020).
Florentinus Anum mengucapkan selamat hari jadi Museum Kapuas Raya Sintang ke-12 dan Hari Museum Indonesia ke-5, Semoga museum tetap jadi wadah dari pelestarian peninggalan sejarah dan budaya serta membangkitkan semangat generasi muda.
Lanjut Anun, Museum merupakan lembaga resmi daerah yang dijadikan sebagai sarana penelitian, edukasi dan dapat juga berperan sebagai lembaga perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan.
“saya memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang melalui Museum Kapuas Raya Sintang yang telah mengadakan pameran temporer dengan tema teknologi tradisional ini” ucap Anum.
Kata Anum, pameran ini juga bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan alat-alat tradisional khususnya di Kabupaten Sintang kepada masyarakat umum maupun pelajar karena minimnya pengetahuan anak-anak masa kini terhadap alat-alat tradisional yang ada di Kabupaten Sintang. oleh karena itu, perlunya untuk kita ikut serta menyalurkan pengetahuan yang sudah kita miliki kepada mereka salah satunya dengan menggelar kegiatan pameran temporer ini.
“saya juga mengharapkan seluruh masyarakat Kabupaten Sintang agar bisa menyaksikan pameran temporer “teknologi tradisional” yaitu melalui media sosial seperti live streaming instagram dan rebroadcast di youtube. Apa yang kita laksanakan hari ini sejalan dengan misi pertama Pemkab Sintang, yaitu melaksanakan pembangunan pendidikan berkualitas yang berakar pada budaya lokal” jelasnya.
Budaya yang penuh dengan kearifan lokal yang telah ditanamkan oleh nenek moyang kita yang ada di wilayah kabupaten ini. Teknologi tradisional adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan hidup manusia dalam bentuk produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan dan dikembangkan secara terus menerus serta diwariskan untuk generasi. salah satu contoh teknologi tradisional adalah proses menumbuk padi dengan menggunakan lesung.
“kita patut bangga menjadi orang sintang yang memiliki banyak teknologi tradisional dan kearifan lokal yang bisa memperkaya khasanah budaya bangsa. jangan sampai alat tradisional itu hilang dari peradaban dan kehidupan kita. maka harus tetap diwariskan kepada generasi selanjutnya. oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya berpesan dan berharap kedepan proses transfer teknologi tradisional tersebut harus tetap dilestarikan. dengan terlaksananya kegiatan ini maka teknologi tradisional semakin dikenal luas oleh masyarakat sintang kalimantan barat, indonesia dan dunia” tambah Florentinus Anum
Siti Musrikah, Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMIDA) Wilayah Kalimantan menyampaikan bahwa di Kalimantan Barat hanya ada 3 museum yakni di Pontianak milik Pemprov Kalbar, Sambas dan Sintang. Di Kalimantan hanya ada 11 museum.
“sehingga Amida hanya ada 1 di Kalimantan. Di Indonesia ada 19 Amida dan ada 509 museum. Kami mendorong agar Kepala Museum Provinsi Kalbar bisa dipimpin oleh eselon 3, sedangkan sekarang hanya dipimpin eselon 4″ kata Siti.
Lanjut Camat Sintang ini, koleksi museum Kalbar lebih baik dan lengkap, Museum sangat penting dalam mewujudkan pendidikan karakter bangsa. Saya sudah 17 tahun berkecimpung di museum ini. Saat mulai membangun Museum Kapuas Raya, saya sudah berperan. 11 Oktober merupakan hari lahir Museum Kapuas Raya Sintang. Saya berharap agar struktur organisasi Museum Kapuas Raya bisa ditingkatkan menjadi tipe A sehingga bisa mendapatkan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat lebih besar dan mampu menjalankan tugasnya secara maksimal.
“Teknologi tradisional hanya salah satu dari 10 objek pokok kemajuan kebudayaan. Museum Kapuas Raya sudah dua tahun berturut turut mendapatkan DAK dari pusat karena bertujuan melestarikan budaya dan sejarah maupun mengedukasi masyarakat” terang Siti Musrikah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar, menyampaikan tujuan pameran kontemporer teknologi tradisional adalah dalam rangka merayakan Hari Museum Indonesia ke 5 dan Hari Jadi Museum Kapuas Raya Sintang yang ke 12.
“kami ingin memperkenalkan dan melestarikan alat-alat tradisional yang ada di Kabupaten Sintang kepada masyarakat dan pelajar. Kami melihat pengetahuan anak-anak akan peralatan tradisional ini masih minim. Kami juga ingin meningkatnya tingkat kunjungan ke Museum Kapuas Raya” terang Lindra Azmar.
Lanjut Lindra, selama 4 hari ini kami akan memamerkan teknologi tradisional khas Sintang seperti berbagai hasil keterampilan kaum wanita dan rumah tangga dalam bentuk tenun dan anyaman, pertanian seperti cangkul dan beliung, perikanan seperti jala dan bubu serta kesenian seperti keledik dan terbangan.
Selain itu kata Lindra, pihaknya juga melaksanakan talkshow setiap hari mulai jam 10.00 sampai 11.00 dengan tema yang berbeda.
“kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang ke Museum Kapuas Raya sampai Kamis 15 Oktober 2020 mulai jam 09.00 sampai 15.00. atau menyaksikan live streaming melalui instagram @budayadanmuseumkapuasrayastg atau akun youtube kami @budayakusintang” terang Lindra Azmar. (SS)