Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai mengembangkan industri batik lokal, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. <p style="text-align: justify;">Ketua Dewan Kerajinan Nasinal Daerah (Dekranasda) Kotabaru Hj Sri Maria Ningsih, Rabu, mengatakan, dengan industri batik tersebut akan menyerap banyak tenaga kerja lokal.<br /><br />"Motif batik yang akan dikembangkan khas Kotabaru, dan ini merupakan ide dari tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setelah melakukan perjalanan ke beberapa wilayah di Indonesia," terangnya.<br /><br />Ningsih menambahkan, batik lokal tersebut nantinya akan dijadikan produk unggulan untuk Kotabaru.<br /><br />Hasilnya, lanjut dia, akan dijadikan souvenir khas dari Kotabaru selain ikan Todak Sa-Ijaan.<br /><br />Instruktur Suryono, menambahkan, rencana Pemkab Kotabaru untuk mengembangkan batik lokal merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk menunjukkan jati dirinya.<br /><br />"Karena selama ini sasirangan menjadi produk Kalsel, sementara Kotabaru belum memiliki ikon sendiri," tambahnya.<br /><br />Tahap awal, batik yang akan dikembangkan sebanyak tiga motif, dari sembilan motif yang direncanakan.<br /><br />Tiga tersebut, motif Paris Barantai, Kembang Sigam dan juga Kembang Pohon Kayu Kuku.<br /><br />Sedangkan bahan baku yang akan digunakan, akan didatangkan dari Solo dengan jenis kain serat alam, katun, sutra serta kain sintesis.<br /><br />Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani mendukung rencana produksi batik lokal untuk mengangkat budaya daerah.<br /><br />"Kedepan, batik ini bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat," imbuhnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>