MELAWI – Belakangan ini warga Menukung Kota kecamatan Menukung diresahkan dengan adanya terror pembacokan dan pencurian sapi. Pembacokan sapi terjadi pada (10/8) malam lalu. Sapi yang menjadi korban dibacok pada bagian leher bagian atas. Informasi tersebut disampaikan Syafi’i Aryadi melalui media sosialnya.
Ia mengatakan, “hati-hati buat anda Yang punya ternak sekarang begal sudah masuk kampung contohnya malam tadi dimenukung sapi dibegal orang” katanya.
Menurutnya selain satu ekor sapi yang dibacok. Ada satu ekor sapi yang hilang. “Yang dibacok diikat di dekat rumah Sedangkan yang hilang diikat dekat kebun. Sapi ini milik warga setempat” katanya.
Kasus teror pembacokan sapi ini juga sudah dilaporkan kepada aparat terkait. Kata dia polisi sudah mendatangi TKP untuk melakukan pemeriksaan. Kasus teror pembacokan sapi yang terjadi di kecamatan Menukung sudah ditangani oleh aparat kepolisian setempat. Polisi masih mendalami kasus tersebut sehingga belum bisa memastikan apa modus yang dilakukan pelaku.
Kapolsek Menukung, Ipda Bhakti Juni Ardi yang dihubungi melalui seluler, Minggu (12/8) kemarin mengakui bahwa jajarannya sudah menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan sapi yang dibacok oleh oknum tertentu.
“Memang benar ada kejadian sapi yang kena bacok. Hanya saya belum ketemu dengan pemilik, karena baru naik ke Menukung. Hanya laporan sudah masuk. Informasinya kemarin Sabtu (11/8) pagi ketahuannya. Ada anggota juga yang sudah mengecek,” paparnya.
Bhakti melanjutkan, sapi yang terbacok hanya satu ekor. Polisi pun masih mendalami modus pembacokan pada sapi ini. Karena perlu mendengarkan keterangan dari sejumlah saksi, terutama dari pemilik.
“Sapi ini tidak sampai terbunuh, masih hidup. Soal modus ini yang masih kita cari. Apakah ada indikasi mau dicuri, atau mungkin ada dendam juga. Ini yang masih didalami. Kita perlu informasi juga dari korban, apakah pernah ada masalah dengan orang. Sejauh ini belum ada informasi adanya sapi lain di Menukung yang mengalami kejadian serupa. Termasuk ada sapi yang hilang atau dicuri,” pungkasnya. (Ed/KN)
