Peletakan Batu Pertama Pembagunan 5 Unit Pasar di Melawi

oleh
oleh

MELAWI – Pembangunan pasar modern di samping Bank Kalbar Cabang Nanga Pinoh dimulai. Pembangunan tersebut dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Melawi, Panji, Kamis sore (23/8). Peletakan batu pertama tersebut dihadiri sejumlah kepala instansi dan camat Nanga Pinoh. Peletakan simbolis tersebut juga menjadi tanda dimulainya pembangunan lima unit pasar rakyat, serta pasar modern. Yang diharapkan bisa menampung seluruh pedagang kecil dan menengah, yang masih tersebar di sejumlah titik di Kota Pinoh.

Pada kesempatan itu, Panji mengatakan keberadaan pasar yang didanai melalui DAK Fisik 2018, serta dana Tugas Pembantuan ini diharapkan tak hanya sekedar untuk memenuhi manfaat jual beli semata. Tapi ini juga menjadi bagian dari rencana besar Pemkab Melawi untuk menata pasar lebih baik yang memang selama ini belum pernah kita lakukan.

“Selama ini gerakan penataan masih apa adanya. Nah, sekarang kita coba ambil sikap lain dengan melakukan perencanaan yang matang,” katanya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, dengan berdirinya lima unit pasar rakyat dan pasar modern tersebut, diharapkan nantinya proses jual beli, sekaligus upaya penataan dan penertiban pedagang bisa sejalan. Termasuk juga dalam rangka mewujudkan keindahan Kota Nanga Pinoh.

“Apalagi masyarakat juga memberikan dukungan yang luar biasa. Ini yang harus diapresiasi. Karena di tempat lain, hal seperti ini kerap menjadi masalah, harus sampai berkelahi bahkan sampai berusir-usir,” ujarnya.

Keberadaan pasar yang dibangun ini, kata Panji, bisa menjadi salah satu solusi untuk menampung sejumlah PKL, yang sampai saat ini masih berjualan di badan maupun sempadan jalan, baik dalam lingkungan pasar tradisional maupun di ruas jalan lain di Nanga Pinoh. Apalagi daya tampung pasar modern maupun pasar rakyat juga jauh lebih besar.

“Sehingga saya harapkan tak ada lagi yang berjualan di sempadan atau badan jalan. Dan jangan ada lagi keluhan soal motor yang tak bisa lewat,” katanya.

Panji juga meminta agar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskumdag) Melawi, Alexander memperhatikan para pedagang yang nantinya akan menempati kios maupun lapak dalam pasar yang baru. Jangan sampai ada persaingan antar pedagang untuk mendapatkan tempat di dalam pasar modern maupun pasar rakyat.

“Mereka yang sekarang masih menempati lapak sementara itu yang harus diutamakan. Mereka yang sudah berdagang lama. Jadi nanti mereka yang sudah berdagang sekarang diprioritaskan dulu. Nanti baru untuk pedagang yang lain,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Diskumdag Melawi, Alexander memaparkan, seiring dengan pelaksanaan pembangunan pasar rakyat dan modern, instansinya juga sudah memulai menata dan menertibkan sejumlah PKL yang berjualan di badan jalan.

“Seperti di Pasar Markasan sudah kita lakukan penataan para PKL ini. Dan karena sudah ada perda tentang penataan pasar, PKL di beberapa wilayah juga akan kita tata,” katanya.

Khusus untuk pembangunan pasar modern, Alex memaparkan pasar tersebut menelan dana Rp 5,7 miliar. Sementara untuk pasar rakyat terdapat empat unit yang dibangun yakni Pasar Rakyat Kota Juang berupa kios UKM dengan anggaran Rp 1,2 miliar, Pasar Rakyat Daging dan Ayam Potong Rp 1,1 miliar, Pasar Rakyat Ikan sebesar Rp 1 miliar dan Pasar Rakyat Sayur dan Buah-Buahan sebesar Rp 1,1 miliar.

“Khusus untuk Pasar Modern, karena luas bangunan cukup besar sehingga terpaksa membongkar kios yang ada di depan Pos Lantas, termasuk jalan. Rencana, nanti beberapa kios ini akan menjadi akses jalan menuju pasar,” katanya.

sementara itu,Ketua Komisi III DPRD Melawi, Malin berharap seluruh bangunan pasar yang dibangun kedepannya tidak lagi menjadi bangunan kosong tak berpenghuni, seperti pasar tradisional yang ada di tepi Sungai Melawi. Pasar ini diharapkan menjadi solusi untuk menampung para PKL yang ada di Kota Nanga Pinoh.

“Kalau PKL, saya ini tidak menyebutnya pedagang kaki lima, tapi pedagang kreatif lapangan. Jadi mestinya mereka ini harusnya diberdayakan. Jangan sampai upaya pemerintahu untuk menata malah mematikan usaha kecil yang mereka jalankan,” katanya.

Malin, menilai perlu perbaikan sanitasi, serta sistem drainase yang baik di dalam pasar sehingga pasar tradisional tak terkesan kumuh. Begitu pula, soal pengaturan lapak, bagaimana caranya agar seluruh pedagang dapat terakomodir dan juga dapat bersaing sehat sehingga dagangannya laku. “Harapan kita dengan pembangunan pasar baru ini akan membuat pembeli dan penjual semakin nyaman dalam melakukan transaksi,” pungkasnya. (Ed/KN)