SINTANG, KN – Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Azni Firmania mengatakan bahwa kondisi pasca banjir, muncul kasus baru yaitu demam berdarah.
“Per 29 November 2021 ini sudah terjadi 34 kasus demam berdarah yang tersebar di beberapa wilayah kerja Puskesmas” ucap Azni.
Lanjut Azni, beberapa puskesmas yang menangani kasus DBD ini antara lain Puskesmas Nanga Serawai 8 kasus, Puskesmas Nanga Tebidah 9 kasus, Puskesmas Sungai Durian 7 kasus, Puskesmas Tanjungpuri 4 kasus, Puskesmas Darajuanti 1 kasus, Puskesmas Dedai 1 kasus, Puskesmas Kebong 2 kasus, Puskesmas Mensiku 1 kasus dan Puskesmas Nanga Ketungau 1 kasus.
“Meskipun saat ini sudah memasuki pasca banjir, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang tetap melakukan pelayanan kesehatan langsung di daerah yang terdampak banjir. Khususnya di bantaran sungai, data kami memperlihatkan ada 7. 819 jiwa yang sudah kami berikan pelayanan kesehatan selama banjir yang melanda Sintang” terang Azni.
Azni mengingapkan selama 4 minggu banjir melanda Sintang, penyakit terbanyak yang ditemukan adalah infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA dengan jumlah kasus 902 orang, diare mungkin karena lokasi pengungsian yang sederhana dan air bersih yang tidak memadai, lalu ada penyakit kulit yang banyak ditemukan pada warga yang tinggal di bantaran sungai.
Dalam menangani pasien yang sakit, kami dibantu oleh Pusat Krisis Kementerian Kesehatan selama 2 minggu.
“Kami diajarkan bagaimana manajemen bencana tentang rapid health assessment. Kita mengkaji kelompok rentan selama banjir seperti ibu hamil dan anak-anak. Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya preventif dan promotif. Kami melakukan foging di daerah yang terkena banjir. Kami juga melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang prilaku hidup bersih dan pencegahan penularan covid-19” terang Azni. (S2/D2)