Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2016 Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menghasilkan sejumlah kesepakatan diantaranya agar jalan paralel perbatasan menuju Kalimantan Timur segera direalisasikan. <p style="text-align: justify;">"Untuk membuka akses ke daerah perhuluan Kapuas salah satunya dengan merealisasikan pembangunan jalan paralel perbatasan menuju Kaltim. Dengan membuka jalan menuju Kaltim, tentu membuka akses ke beberapa desa di hulu Kapuas," kata Camat Putussibau Selatan Iwan Setiawan saat dihubungi di Putussibau, Jumat.<br /><br />Musrenbang tahun 2016 Kecamatan Putussibau Selatan itu digelar pada Kamis (11/2) pagi. Iwan berharap, dalam merealisasikan jalan paralel itu, pemerintah Pusat Provinsi dan Kabupaten juga bisa bekerjasama dengan masyarakat setempat.<br /><br />"Tolong kalau ada persyaratan yang harus dipenuhi, disosialisasi dengan kami dan masyarakat. Sehingga kalau ada ketentuan-ketentuan kita bisa tahu," tuturnya.<br /><br />Secara umum, ada tiga skala prioritas yang dibahas dalam Musrenbang tersebut. Pembahasannya mengacu RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi dan RPJMN. "Seperti masalah pendidikan, kesehatan, kemudian fisik seperti infrastruktur jalan," kata Iwan Setiawan.<br /><br />Ditambahkan Iwan, usulan-usulan dari para Kepala Desa (Kades) nantinya ditampung di kecamatan, untuk disampaikan dalam musrenbang tingkat kabupaten.<br /><br />Menurutnya, penentuan skala prioritas masalah pendidikan dan kesehatan tersebut sangat penting, karena hal tersebut masih menjadi persoalan di beberapa desa wilayah Kecamatan Putussibau Selatan.<br /><br />"Seperti Desa Tanjung Lokang, disana ada salah satu Sekolah dasar (SD) hanya ada tiga lokal ruang belajar, sementara jumlah kelas lengkap hingga 6 kelas," ujarnya.<br /><br />Kemudian untuk kesehatan, Pos Pelayanan terpadu (Postu) yang ada di sejumlah desa secara fisik kurang memadai, sehingga butuh perbaikan. "Kemudian kedua hal ini tak kalah penting, mengenai SDM baik tenaga pendidik dan tenaga medis yang perlu ditingkatkan," kata Iwan.<br /><br />Iwan menekankan dari Musyawarah Desa (Musdes) hingga Musrenbang, para perangkat Desa harus lebih aspiratif dalam menyampaikan pokok perencanaan di daerah masing-masing. "Kalau dalam perencanaan terbuka, masyarakat tahu bagian mana saja yang akan dibangun, karena ini berkaitan dengan tatakelola keuangan desa nantinya," tegas Iwan.<br /><br />Dikatakannya, tingkat kesulitan geografis wilayah Putussibau Selatan cukup tinggi, selain daerahnya luas, tidak semua desa bisa dijangkau melalui transportasi darat. Untuk membangun dua Kelurahan dan 14 Desa di wilayah tersebut perlu biaya besar, maka butuh peran para pihak "Ada beberapa desa di daerah hulu Kapuas yang masih mengandalkan transportasi air dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Maka itu harus diperhatikan oleh SKPD yang ada," harapnya. (das/ant)</p>