SINTANG, KN – Virus corona atau Covid-19 sampai saat ini masih terus mewabah di seluruh dunia. Berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus ini pun sudah dilakukan. Namun, hingga saat ini vaksin untuk membunuh Covid-19 belum juga ditemukan.
Kebijakan pembatasan fisik adalah salah satu cara memutus mata rantai penyebaran covid-19. Tapi kenyataannya, masih banyak warga yang enggan mengikuti imbauan pemerintah tersebut.
Bahkan, Polri dan seluruh jajarannya sudah bergerak untuk menghalau kerumunanan masyarakat agar penyebaran bisa ditekan. Nyatanya, masih saja terjadi peningkatan di tempat-tempat umum.
Di sisi lain, kebijakan pemerintah belum terlalu menyentuh pada aspek kesadaran warga. Andaikan pemerintah dan aparat keamanan diberi wewenang menindak, tentu seluruh tempat berkumpulnya massa dalam jumlah banyak langsung ditutup. Faktanya, setelah aparat datang memberi himbauan agar membubarkan diri, tidak lama kemudian situasi kembali seperti semula. Kejadian itu selalu ada di Warkop.
Sebenarnya strategi pemerintah adalah menjaga yang sehat agar tidak tertular dari yang terinfeksi corona. Karena itulah penularannya harus diputus. Karena penyakit ini pasti menular dari orang yang sudah positif. Namun kesadaran diri untuk stay at home tampak belum efektif.
Olehkarenanya, Bupati Sintang, Jarot Winarno kembali mengimbau agar masyarakat dapat mematuhi anjuran dan maklumat yang sudah dikeluarkan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Meskipun saat ini belum ada di temukannya masyarakat Kabupaten Sintang yang masuk status Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kita minta kesadaran masyarakat untuk bersama pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19, karena sampai hari ini vaksin untuk membunuh virus itu belum dapat ditemukan. Tapi upaya pencegahan harus tetap kita lakukan, terutama menerapakan social distancing dan physical distancing,” kata Bupati Jarot.
Wabah yang mengacam kesehatan masyarakat secara umum ini, menurut Jarot, tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Sebab wabah ini telah menyebar di 209 negara. Karena itu, kesadaran masyarakat adalah kunci utama untuk menekan penyebarannya. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan social distancing dan physical distancing sangat diharapkan dalam membantu upaya pemerintah memutus rantai penyebarannya.
“Jadi, virus ini belum ada vaksin-nya. Bukan hanya kita di Indonesia dan Sintang saja yang mengalami dampaknya, tapi ada 209 negara,” katanya.
Dari 209 negara itu, ungkap Jarot, sedang berusaha memerangi Covid-19 agar masyarakatnya tidak terinfeksi, termasuk di Indonesia dan Kabupaten Sintang.
“Kita dihadapkan dengan tantangan kesehatan yang begitu besar, karena hal utama yang kita jaga adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat agar tidak menjadi korban wabah yang mematikan ini,” tuturnya.
Maka dari itu, Jarot berharap masyarakat dapat mendukung upaya pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19 di Bumi Senentang.
“Kita hanya minta masyarakat patuhi imbauan dan maklumat yang sudah dikeluarkan saja, lebih dari itu tidak ada. Bagi kami keselamatan dan kesetahan masyarakat adalah prioritas utama dalam menekan penyebaran covid-19,” pungkasnya. (*)