MELAWI – Hingga saat ini masyarakat bertanya-tanya dengan persoalan APBD yang tak kunjung tuntas dan tidak direalisasikan. Hal itupula membuat banyak warga yang bingung ada apa antara Pemkab Melawi dan DPRD sehingga belum juga mennyelesaikan persoalan yanga ada.
Seperti yang disampaika oleh Supriadi, masyarakat Nanga Pinoh. Ia mengatakan, meskipun APBD yang sudah disahkan pada November 2017, masih juga tetap terlambat realisasinya dan hingga saat ini tersebut belum juga berjalan.
“Ada apa sebenarnya dengan APBD Melawi tahun 2018. Kenapa APBD tersebut belum juga berjalan sampai sekarang. Sebagai masyarakat tentu tidak menyalahkan siapa-siapa. Namun kami hanya bingung dimana letak permasalahannya yang sebenarnya,” ungkapnya, kemarin.
Pria yang akrab disapa Kobus tersebut mengungkapkan, kasihan dengan masyarakat Melawi kalau APBD 2018 ini tidak segera berjalan. Sampai kapan kondisi seperti ini harus terjadi terus menerus di Kabupaten Melawi.
“Karena sudah berapa tahun berturut-turut, APBD Melawi selalu terlambat. Kami dari masyarakat minta eksekutif dan legeslatif duduk satu meja untuk menyelesaikan APBD Melawi yang sudah molor ini,” ujarnya.
Kobus mengatakan, jika sampai Maret APBD belum berjalan, tentu akan banyak yang menjadi dampak. Diantaranya kapan kegiatan pembangunan bisa berjalan. Apalagi kalau pembangunan yang menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), kalau triwulan pertama belum juga berjalan, tentu akan berdampak kepada realisasi anggaran.
“Kalau pelaksanaan dilapangan terlambat, tentu siap-siap resiko, ada pekerjaan yang tidak terbayarkan. Kalau tidak terbayarkan, sudah pasti akan menjadi utang lagi pada tahun berikutnya. Kalau sudah terjadi seperti itu, tentu akan menambah beban utang pemerintah lagi kedepannya. Sehingga tidak akan pernah tuntas persoalan utang piutang kepada pihak ketiga,” pungkasnya. (Edi/KN)