ARTIKEL – Mendengar kata pergaulan bebas tentunya sudah tidak asing lagi di dengar telinga kita.
Pergaulan bebas ini merupakan masalah yang tidak ada habisnya di kalangan masyarakat, yang
membuat masyarakat menjadi resah dan merugikan. Bahkan, pergaulan bebas sudah menjadi
fenomena yang lumrah. Salah satu penyebab dari pergaulan bebas ini adalah lingkungan
pertemanan yang tidak baik. Namun tahukah kalian apa pergaulan bebas itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pergaulan” memiliki arti menjalin pertemanan
dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata “bebas” berarti lepas atau tidak terikat. Dapat
disimpulkan pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang
bersifat lepas atau tidak terikat.
Menurut pandangan Islam, pergaulan bebas dan dampak negatifnya di tinjau dari pendidikan
Islam adalah tata cara pergaulan antara manusia dengan sesama manusia terutama dengan
lawan jenisnya yang mengarah pada pelaksanaan hubungan seks di luar nikah yang mempunyai
konsekuensi destuksif dan berprilaku menyimpang yang mengarah pada pergaulan bebas yang
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan Islam.
Pergaulan bebas secara umum dapat didefinisikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Fenomena ini terjadi ditandai dengan semakin banyaknya remaja yang melakukan aktivitas seksual di luar nikah, penyalahgunaan
narkoba, tawuran antar sesama, dan perilaku beresiko lainnya. Hal ini membuat kita semua
khawatir, karena remaja adalah generasi yang akan meneruskan peradaban kita dan diharapkan
dapat memberikan contoh yang baik serta membangun masa depan yang lebih baik lagi.
Pergaulan bebas di kalangan remaja disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kurangnya
pengawasan dan bimbingan dari orang tua. Misalnya, jika orang tua tidak memperhatikan
kegiatan dari anak anaknya, hal ini lah yang membuat anak tersebut mungkin akan lebih bebas
dan bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.
Selain itu, pengaruh negatif dari teman sebaya juga menjadi penyebab pergaulan bebas. Ini
merupakan penyebab sering terjadinya pergaulan bebas , jika teman teman nya mendorong dia
dalam melakukan hal-hal yang tidak baik, remaja tersebut mungkin langsung mengikuti akan
langsung mengikuti tanpa berpikir apa yang akan terjadi kedepannya.
Kemudahan akses konten negatif melalu media digital juga dapat memengaruhi pergaulan
bebas remaja. Nah ini merupakan salah satu penyebab yang sering terjadi di kalangan remaja.
Banyaknya konten-konten pornografi yang terpapar di media sosial, maka mereka mungkin
akan melakukan hal hal yang seharusnya tidak pantas.
Selanjutnya, pemahaman dan penerapan nilai-nilai moral dan agama yang rendah dapat
menyebabkan pergaulan bebas pada remaja. Jika remaja tidak mengerti atau tidak menerapkan
nilai-nilai moral dan agama, mereka lebih mungkin terpengaruh oleh pergaulan bebas. Jika
seorang remaja tidak mengerti pentingnya jujur dan menghormati orang lain, dia mungkin akan
terlibat dalam perilaku yang tidak pantas seperti berbohong atau membully teman-temannya.
Hal ini bisa membuatnya terjebak dalam pergaulan bebas yang berisiko. Penting bagi remaja untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dan agama agar mereka dapat menghindari pergaulan bebas dan menjalani kehidupan yang lebih positif.
Terakhir, kurangnya pendidikan seks juga bisa menyebabkan pergaulan bebas di kalangan
remaja. Jika remaja tidak diberikan pendidikan seks yang benar dan tepat, mereka mungkin
tidak mengerti pentingnya menjaga diri dan menghormati diri sendiri dalam berhubungan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk memberikan pendidikan dan bimbingan yang tepat kepada remaja agar mereka bisa terhindar dari pergaulan bebas.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja adalah
mentaati peraturan. Penting untuk memiliki aturan yang ketat dan sanksi yang tegas. Namun,
sayangnya di negara kita, aturan yang ada belum efektif untuk mencegah perilaku amoral. Di
dalam Islam sendiri, sudah ada ketentuan hukuman bagi pelaku perzinahan. Misalnya, pelaku perzinahan bisa dihukum dengan cambuk sebanyak 100 kali dan diasingkan selama setahun
jika masih lajang. Sedangkan bagi pelaku perzinahan yang sudah menikah, bisa dihukum
dengan rajam hingga mati.
Contoh sanksi yang diberikan dalam Islam untuk pelaku perzinahan dapat membantu
masyarakat memahami pentingnya aturan yang tegas dan sanksi yang berat untuk mencegah
perilaku amoral. Meskipun aturan tersebut sudah ada, namun masih perlu upaya lebih lanjut
untuk memastikan penerapan aturan tersebut agar efektif dalam mencegah pergaulan bebas di
kalangan remaja.(Muhammad Ziddan Al Farizi, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas
Jambi)