Landak Minta Bantuan Untuk Jamkesda Rp 1,7 Miliar

oleh
oleh

Bupati Kabupaten Landak Adrianus Asia Sidot mengusulkan bantuan anggaran Rp1,7 miliar kepada Gubernur Kalimantan Barat untuk alokasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) karena kondisi keuangan Landak minim. <p style="text-align: justify;"><br />"Pak bupati sudah membuat usulan bantuan kepada Gubernur Kalbar Rp.1,7 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan Landak Magdalena Nurainy Sitinjak saat rapat dengan Komisi C DPRD Landak di Ngabang, Kamis.<br /><br />Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Landak masih menunggak pembayaran Jamkesda dengan RSUD Soedarso Pontianak Rp822 juta.<br /><br />Untuk sementara berdasarkan kebijakan Sekda Landak rujukan sebanyak 65 ribu jiwa peserta penerima Jamkesda agar dilayani di Puskesmas dan RSUD Landak.<br /><br />"Itu keputusan dari Sekda Landak dalam rangka pengantisipasi tidak anggaran Jamkesda dari APBD yang minim. Kalau Jamkesmas tidak ada masalah karena dana dari pusat, jumlah penerima 204 jiwa yang saat ini dilakukan pemuktahiran data," kata Nurainy.<br /><br />Direktur RSUD Landak Krisman mengatakan, dana Jamkesda leading sektor dinas kesehatan, sistemnya rumah sakit harus membuat MoU atau kerja sama dengan dinas kesehatan. Sebelumnya pencaiaran dana ditetapkan per semester 6 bulan sekali dan sudah diuubah per Triwulan 3 bulan.<br /><br />"Sejak program Jamkesda dimulai ada 153 pasien yang kita layani dengan penerimaan Rp121 juta sudah lunas. Kemudian pada 2010 ada 331 pasien dengan penerimaan Rp 314 juta yang baru dibayar Januari sampai September baru Rp230 juta. Sedangkan 2011 Januari- Agustus belum terbayar sekitar Rp200 juta," ungkap Krisman.<br /><br />Ia menegaskan, karena klaim pembayaran Jamkesda macet, maka pembelian obat pakai dana rutin. Tapi ia berharap masalah ini dicari jalan keluar oleh semua pihak. Karena jangan sampai seperti di beberapa rumah sakit di luar pulau Jawa ada yang gulung tikar gara-gara Jamkesda.<br /><br />"Kemudian rumah sakit sebagai pusat rujukan ketika SDM standar seperti dokter spesialis. Kita hanya baru ada spesialis penyakit dalam. Jadi yang bisa kita terima rujukan pasien penyakit dalam," kata Krisman.<br /><br />Anggota Komisi C DPRD Landak F Sabinus mengatakan, soal hutang atau tunggakan Landak dengan RSUD Soedarso memang menjadi pemikiran semua pihak bagaimana untuk mencari dana karena memang kondisi keuangan tahun ini minim dan defisit. "Mudah-mudahan bisa dianggarkan secara bertahap," ujar Sabinus. <strong>(phs/Ant)</strong></p>