KURANGNYA PERHATIAN ORANG TUA DAN PENGGUNAAN BAHASA KASAR OLEH ANAK

oleh
oleh

ARTIKEL – Bahasa adalah alat utama dalam komunikasi dan ekspresi diri. Bagi anak-anak, perkembangan
bahasa sangat penting. Namun, belakangan ini, banyak anak-anak yang menggunakan bahasa
kasar dalam percakapan sehari-hari. Fenomena ini mencerminkan kondisi sosial sekitar mereka
dan menunjukkan kurangnya perhatian orang tua dalam mendidik anak-anak tentang
pentingnya berbahasa sopan.

Salah satu penyebab utama adalah pengaruh lingkungan. Anak-anak cenderung meniru
perilaku dan ucapan orang-orang di sekitar mereka, termasuk orang tua, teman, dan tokoh di
media.

Ketika mereka mendengar kata-kata kasar, mereka cenderung menirunya tanpa menyadari bahwa kata-kata tersebut tidak pantas. Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua juga berperan besar. Di era digital ini, banyak orang tua sibuk sehingga kurang memberikan bimbingan yang cukup. Anak-anak pun banyak menghabiskan waktu dengan gadget dan media sosial tanpa pengawasan, yang sering kali menjadi sumber bahasa kasar yang mereka tiru.

Dampak Negatif Bahasa Kasar pada Anak-anak
Pengaruh pada Karakter dan Kepribadian
Penggunaan bahasa kasar dapat mempengaruhi karakter dan kepribadian anak. Anak yang
terbiasa menggunakan kata-kata kasar cenderung memiliki sikap kurang hormat terhadap orang
lain dan mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan orang
dewasa.

Pengaruh pada Prestasi Akademik
Bahasa kasar dapat mempengaruhi prestasi akademik anak. Anak yang menggunakan bahasa
kasar sering kali mengalami masalah disiplin di sekolah dan mungkin mendapatkan sanksi dari
guru, yang dapat mengganggu proses belajar mereka serta menurunkan motivasi dan kinerja
akademik.

Dampak pada Lingkungan Sosial
Bahasa kasar dapat menciptakan lingkungan yang tidak menyenangkan dan tidak aman bagi
orang lain. Anak-anak yang sering menggunakan kata-kata kasar bisa membuat teman-teman
mereka merasa tidak nyaman dan terintimidasi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
masalah sosial seperti perundungan atau bullying.

Pengawasan yang ketat terhadap aktivitas anak-anak, terutama di dunia digital, sangat penting.

Orang tua harus memantau apa yang anak-anak mereka tonton di televisi, video di YouTube,
atau konten di media sosial. Membatasi akses ke konten yang tidak sesuai dan memastikan
anak-anak mengakses materi yang mendidik dan positif dapat membantu mencegah mereka
dari meniru bahasa kasar yang mereka lihat atau dengar dari media.

Untuk mengatasi masalah penggunaan bahasa kasar oleh anak-anak, diperlukan perubahan
pola pikir dan budaya secara menyeluruh.

Masyarakat perlu menyadari bahwa penggunaan
bahasa kasar bukanlah hal yang sepele dan dapat memiliki dampak jangka panjang yang
negatif. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung perkembangan bahasa yang baik dan sopan.

Orang tua, guru, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan budaya yang
menghargai etika berbahasa. Ini termasuk menghargai setiap upaya anak-anak untuk berbicara dengan sopan, memberikan umpan balik positif, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mengatasi kebiasaan buruk.

Orang tua memiliki peran penting dalam mencegah penggunaan bahasa kasar. Mereka harus
bekerja sama untuk menciptakan budaya yang menghargai etika berbahasa, membantu anak-
anak tumbuh menjadi individu yang sopan dan beradab. (Rizky Pratama, Mahasiswa Teknik
Pertanian Universitas Jambi)