Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyiapakan proyek "multiyears" atau tahun jamak untuk pembangunan infrastruktur senilai Rp300 miliar lebih dan dikerjakan selama tiga tahun. <p style="text-align: justify;">Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Jhon Krislie di Sampit, Kamis mengatakan, proyek tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan diprioritaskan pembangunan infrastruktur terutama untuk perbaikan dan pembuatan jalan.<br /><br />Pelaksanaan program sudah dimulai sejak 2011 dan akan berakhir pada 2013.<br /><br />Setiap tahun anggaran akan dialokasikan dana sebesar Rp100 miliar dan pelaksanaannya akan dilakukan selama tiga tahun, sehingga pada 2013 program tersebut telah selesai.<br /><br />Dari total dana sebesar Rp300 miliar tersebut nantinya penggunaan anggarannya 60 persen di antaranya untuk pembangunan infrastruktur dalam Kota Sampit dan 40 persen akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur ke daerah kecamatan.<br /><br />Menurut Krislie, dengan adanya proyek tahun jamak tersebut diharapkan infrastruktur dalam Kota Sampit dapat lebih bagus lagi.<br /><br />Proyek tersebut nantinya akan diprioritaskan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti jalan umum dalam Kota Sampit.<br /><br />"Sebagian besar jalan dalam Kota Sampit saat ini kondisinya masih memprihatinkan karena banyak yang berlubang," katanya.<br /><br />Jhon Krislie mengungkapkan, agar kualitas pengerjaannya bagus dan sesuai dengan harapan maka pengawasannya akan diperketat.<br /><br />Selama ini kualitas infrastruktur yang telah selesai dikerjakan masih sangat rendah, hal itu disebabkan perencanaan proyeknya yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.<br /><br />"Kami harap ke depannya untuk pengerjaan proyek jalan yang sudah beraspal tidak perlu dilakukan penimbunan dengan agregat lagi, melainkan langsung dengan cara pelapisan aspal secara langsung," katanya.<br /><br />Pengerjaan proyek jalan yang sudah beraspal dengan cara penimbunan menggunakan agregat (batu campur tanah) masih kurang tepat, sebab timbunan agregat akan labil dan jalan akan cepat rusak.<br /><br />Sistem penimbunan batu bercampur dengan batu hanya bisa dilakukan pada badan jalan yang belum pernah diaspal. <strong>(phs/Ant)</strong></p>