BALIKPAPAN – Dalam rangkaian peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana tahun 2024 di bulan Oktober, Human Initiative berupaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu meningkatkan kesiapan dan kesadaran dalam menghadapi situasi bencana untuk mengurangi resiko dan dampak bencana. Penerapan program Perempuan Tangguh Bencana merupakan salah satu strategi untuk menyiapkan srikandi di keluarga tangguh bencana. Human Initiative Kaltim berkolaborasi dengan Gabungan Organisasi Wanita Balikpapan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan edukasi mitigasi bencana untuk ibu-ibu yang tergabung dari perwakilan organisasi pada Selasa, 15/10/2024.
Sebanyak 110 peserta yang terdiri dari 33 organisasi wanita seluruh Balikpapan hadir memenuhi ruangan Aula rumah jabatan Wakil Walikota. Ketua GOW Balikpapan, Hj Suharti menyampaikan sambutannya di hadapan peserta tentang pentingnya kegiatan ini terselengara yaitu sebagai pengkapasitasan para Ibu yang dengan peran domestik di rumah dan aktif berorganisasi di luar rumah agar tetap memiliki kewaspadaan terhadap bahaya yang memungkinkan terjadi di rumah. “Kami bersyukur kolaborasi ini dapat terlaksana dan ilmu yang penting ini dapat diberikan. Maka mudah-mudahan dari kegiatan ini dapat menambah pengetahuan Ibu-ibu bilamana ada bahaya muncul, agar tidak panik dan mampu mengatasinya,” ujar Hj. Suharti.
Sholahuddin selaku KASI Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Balikpapan dalam sambutanya pun menekankan pentingnya membangun kesadaran mitigasi bencana dimulai dari keluarga. “Ibu adalah tulang punggung di rumah. Mulailah kesiapsiagaan bencana mulai dari keluarga kita sendiri karena jika mengharapkan petugas, maka dampaknya saat menunggu dapat diminimalisir. Kami mengapresiasi upaya dari Human Initiative dan GOW dalam peran aktifnya menghadirkan giat budaya sadar bencana bagi masyarakat melalui kegiatan ini” ujar Sholahuddin yang sekaligus membuka acara.
Acara inti diisi dengan materi pertama oleh Yeni Kartika (Human Initiative) tentang Urgensi dan Implementasi Perempuan Tangguh Bencana dalam Praktek Pengurangan Resiko Bencana di Keluarga dan Masyarakat. Dilanjutkan dengan Frans Marthin (BPBD Balikpapan) dalam materi Keluarga Tangguh Bencana dan Praktek Fire Rescue. Antusiasme ibu ibu tampak saat mempraktekan cara memadamkan api menggunakan alat tradional yaitu dengan menggunakan kain basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Alhamdulillah, semangat kolaborasi sejak awal hingga kegiatan terlaksana dapat terwujud, untuk memberikan pembekalan kepada anggotanya agar mereka mampu menjadi tutor bagi keluarga dan lingkungan sekitar dalam menyiapkan diri dan keluarga menghadapi bencana. “Semoga ini menjadi inspirasi bagi organisasi lainnya dalam menjaga kapasitas anggotanya. Diharapkan para peserta dapat menjadi agen yang mengedukasi lingkungan nya terutama dalam hal membangun kemandirian perempuan sebagai guru siaga bencana dan rumah sebagai sekolahnya dalam menjalankan program Perempuan Tangguh Bencana,” pungkas Yeni.
Human Initiative berkomitmen untuk terus membangun sinergi dan kolaborasi dalam program Initiave for Disaster, yang menghadirkan upaya agar masyarkat lebih tangguh dalam menghadapi bencana, meminimalisir resiko dan memastikan perlindungan maksimal bagi komunitas.