Provinsi Kalimantan Barat akan mengembangkan lahan untuk tanaman kedelai dengan luas areal sekitar dua ribu hektare tahun ini. <p style="text-align: justify;">"Pengembangan tersebut merupakan bagian dari program percepatan pengembangan kedelai," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Hazairin di Pontianak, Minggu (20/02/2011). <br /><br />Menurut dia, produksi kedelai di Kalbar masih rendah dan luas lahannya terbilang kecil. Sebarannya juga terbatas dengan lokasi utama di Kabupaten Sambas seperti Kecamatan Jawai, Tekarang, dan Teluk Keramat. <br /><br />"Produksi tahunan sekitar 3.500 ton saja. Ini masih sedikit," kata dia. <br /><br />Produktivitas rata-rata per hektare antara 1,5 ton hingga dua ton kedelai. Di Amerika Serikat, petani mampu menghasilkan empat ton kedelai per hektare, katanya memberi perbandingan. <br /><br />Ia melanjutkan, dengan adanya tambahan lahan untuk percepatan pengembangan kedelai, produksi Kalbar ditargetkan bertambah sekitar tiga ribu ton. <br /><br />Hazairin mengatakan, biji kedelai hasil petani Kalbar ukurannya besar. "Sebenarnya sangat cocok untuk membuat tempe," katanya. <br /><br />Ia mengakui, banyak kendala agar petani mau optimal dalam menanam kedelai. Di antaranya kedelai termasuk tanaman yang peka. <br /><br />"Kedelai tidak boleh kelebihan air, ada bakteri yang dapat mengganggu pertumbuhan," kata dia. <br /><br />Selain itu, harga jual yang tidak menguntungkan sementara dalam satu tahun hanya sekali panen. <br /><br />"Harganya sekilogram antara empat ribu sampai lima ribu rupiah sehingga kalah bersaing dengan tanaman lain seperti padi," katanya. <br /><br />Salah satu solusi adalah pengembangan kedelai hanya untuk tanaman sela, bukan utama. <br /><br />Daerah yang akan menjadi lokasi percepatan pengembangan kedelai di antaranya Kabupaten Sambas, Landak, Sekadau, Bengkayang dan Kubu Raya. <br /><br />Saat ini tengah dilakukan pendataan potensi calon petani kedelai. <strong>(phs/Ant)</strong></p>