MELAWI – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Melawi, Joko Wahyono mengaku jengkel dan merasa dirugikan ketika mendengar namanya dicatut oleh pelaku penipuan untuk meminta sejumlah uang kepada sejumlah kepala sekolah agar ditransfer ke rekening yang ditentukan.
“Nama saya dicatut untuk menipu. Modus penipuan itu, meminta sejumlah uang kepada kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah dengan imbalan akan diberikan proyek,” ungkap Joko Wahyono saat ditemui kepada sejumlah media, Senin (29/10).
Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah meminta transfer uang proyek Disdikbud Melawi kepada siapapun. Joko berharap, agar berhati-hati terhadap penipuan dan kalau ada yang menelpon mencatut namanya untuk meminta uang adalah tidak benar.
“Adanya oknum tertentu yang mencatut namanya melalui telepon maupun SMS untuk meraup rupiah adalah fitnah dan jangan ditanggapi, utamanya kepada para kepala sekolah. Sekali lagi saya tegaskan kepada seluruh masyarakat agar waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan Kadisdikbud untuk meminta uang. Itu semua hanya fitnah dan modus untuk melakukan aksi penipuan,” ujarnya.
Dia menegaskan, jika ada para kepala sekolah, guru ataupun pengawa yang menerima sms atau telepon mengatas namakannya untuk meminta transfer sejumlah uang, itu bukanlah dirinya, melainkan modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya.
”Jika memang mendapat sms atau telepon, saya berharap yang menerima atau korbannya bisa langsung melaporkan kejadian itu ke aparat penegak hukum,” pintanya. (ED/KN)