MELAWI – Setelah berlansuyng selama 6 hari, akhirnya dakwah pariwisata daerah kalimantan dan lintas kabupaten / kota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) sekalimantan barat di Melawi tahun 2018 ditutup secara resmi oleh Bupati Melawi, Panji, Selasa malam (11/9). Penutupan yang berlansung di Pendopo Bupati Melawi yang dilakukan bersamaan dengan pengumuman dan pembagian hadiah ke para pemenang lomba.
Ketua MABT Melawi, Kartika Sari Astuti dengan kata-kata tersebut, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang menghormati dukungan selama kegiatan berlansung, dan meminta maaf selama kegiatan yang ada dan kesalahan yang dilakukan oleh Melawi atau panitia sebagai tuan rumah.
“Terima kasih kepada masyarakat, bagi para peserta yang hadir untuk seluruh kegkatan ini dan pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini berjalan lancar,” ucapnya.
Ditempat yang sama, ketua BKMY Provinsi, Hj Sangadah, juga mengucapkan terima kasih atas dana dalam kegiatan dakwah wisata ini. Bagi yang menang jangan berbesar diri, dan bagi yang kalah jangan berkecil hati.
“Karena perlombaan pasti ada yang menang dan ada yang kalah,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, Panji dalam sambutannya mengatakan, BKMT yang merupalan himpunan berdakwah, yang sangat berkaitan dengan kerohanian, dan edukasi keagamaan. “Saya pikir ini sangat luar biasa, wisata tapi isinya dakwah, yang tentu isinya sangat mendidik khusus dalam hal keagamaan,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, wisata dakwah merupakan wiata yang diiringi dengan keimanan, bukan diiringi dengan kesenangan duniawi.
“Saya pikir luar biasa, ada soal keimaman, ketakwasan. BKMT mampu melahirkan rumus-rumus yang memunculkan generasi bangsa yang beraklah mulia,” katanya.
Menurutnya, BKMT sudah menjadi media pendidikan, baik sengaja atau tidak sengaja, kegiatan yang dilaksanakan BKMT serta berbagai rangkaian kegiatannya berisikan ilmu yang mendidik.
“Setelah ini, mari kita menerapkan dalam kehiadupan sehari hari,” ajaknya.
Pada pengumuman penenang, kabupaten Mempawah berhasil meraih juara umum dengan berbagai juara dibidang peerlombaan. Pada lomba pemilihan pelajar musliman berprestasi tibgkat SD/ Sanawiyah, juara 3, jatuh kepada Kabupaten Ketapang, juara 2 Kabupaten Kubu Raya dan juara 1 Kabupaten Sanggau.
Kemudian pada lomba Tingkat SMA/Ma, juara 3 Kabupaten Bengkayang, juara 2 kabupaten Sintang
Dan juara 1 Kabupaten Sambas.
Sementara untuk lomba kasidah, juara 3 diraih oleh Kabupaten Ketapang, juara 2 dari Sekadau
dan juara 1 dari Kabupaten Mempawah. Lomba Zikir Pagi dan Petang, juara 3 diraih Melawi, juara 2 Ketapang, dan juara 1Kabupaten Mempawah. Selanjutnya lomba tausiyah ibu-ibu, juara 3 Kubu Raya,
juara 2 Ketapang, dan juara 1 Kabupaten Melawi.
Pada lomba pawai takruf, juara 3 diraih Kubu Raya, juara 2 Bengkayang dan juara 1 diraih kabupaten Melawi. Pada lomba pameran kuliner, juara 3 diraih Melawi, juara 2 diraih Sintang dan juara 1diraih Ketapang. Selanjutnya pada lomba cerdas cermat, juara 3 diraih Kubu Raya, juara 2 Landak dan juara 1 diraih Mempawah. Pada lomba Tahfidz Surah Al-Mulk, juara 3 diraih Sambas, juara 2 Kapuas Hulu dan juara 1 diraih Kubu Raya. Kemudian pada profil BKMT, Juara 3 diraih Ketapang, juara 2 Sintang dan juara 1diraih Bengkayang.
Sebelum pelakssanaan penutupan, pada sore harinya para peserta mendapatkan seminar dengan tema keluarga sebagai pendidik pertama dan utama dalam membentuk generasi Qurani yang berahlak mulia di Penddopo sukiman Center. Dimana pemateri dalam seminar tersebut adalah Artis legendaris yang duduk sebagai Anggota DPR RI Komisi VIII, Desy Ratnasari. Dimana kegiatan seminar itu juga di buka oleh bupati Melawi, Panji, dan dihadiri oleh Anggota DPR RI H Sukiman, ketua BKMT Melawi, hj Kartika Sari Astuti, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan jamaah BKMT dari berbagai daerah.
Pada kesempatan itu, H Sukiman menyampaikan ucapan selamatya terimakasih atas para narasumber, ibu Desy, bapak bupati Melawi, ketua BKMT Provinsi Hj Sangadah dan ketua BKMT Melawi Hj Kartika Sari Astuti. Terimakasih juga kepada ibu-ibu BKMT dan rekan-rekan panitia.
Sementara itu, Desy dalam seminar itu lebih menitik beratnya pada proses komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Pesan yang disampaikan oleh orangtua bisa diterima dengan baik oleh anak.
“Kalau saya memberikan kesempatan kepada anak saya untuk mengoreksi saya. Misalnya dalam penyampaian saya ada yang terlalu cepat dan kurang pas. Maka dengan demikian saya Wajib Menyambut permohonan maaf kepada anak saya, ”katanya. (Ed / KN)