Melawi, KN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Melawi, maksa akan deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas, Sabtu (26/9/2020) di gedung serbaguna Nanga Pinoh. Deklarasi tersebut diharapkan menjadi komitmen bersama seluruh pasangan calon bersama tim pemenangan serta simpatisan. Begitu pula dengan jajaran penyelenggara pemilu yang bisa menjaga integritas dan netralitas. Deklarasi yang diterapkan dengan protokol kesehatan ketat hanya dihadiri pasangan calon bersama ketua tim pemenangan dan LO serta Forkopimda dan jajaran penyelenggara pemilu.
Ketua KPU Melawi, Dedi Suparjo usai deklarasi damai digelar untuk meminta komitmen bersama dengan masing masing palson agar Pilkada Melawi yang berintegritas dan damai bisa terwujud, termasuk pada jajaran pendukung.
“Komitmen ini penting agar tidak ada persoalan dalam semua tahapan. Kalaupun ada persoalan akan kita sikapi,” katanya.
Dikatakan Dedi, jajaran penyelenggara juga akan menjaga netralitas dan integritas dari KPU sampai KPPS. Komitmen ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam deklarasi damai tersebut. Satu hal yang turut menjadi perhatian dalam kampanye yang dimulai sejak 26 September sampai 5 Desember, yakni soal penerapan protokol kesehatan. Mengingat pelaksanaan pemilihan kali ini berbeda dengan sebelumnya.
“Tahapan kampanye, yang bisa dilakukan hanya pertemuan tatap muka dan dialog dengan jumlah maksimal 50 orang. Waktu 71 hari dimaksimalkan karena rapat umum ditiadakan. Kalau dilaksanakan juga harus dilakukan dengan daring,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Melawi, Johani turut berpesan agar seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada menjaga situasi yang aman dengan terus membangun silaturahmi.
“Kompetisi akan ada pemenang hanya jangan sampai kita menghalalkan segala cara dan bertentangan dengan aturan yang ada,” ujarnya.
Johani menambahkan, saat ini akan dilaksanakan pemilihan yang berbeda, selain karena ketentuan ditambah dengan kebiasaan kebiasaan yang baru. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan hingga hand sanitizer.
“Ditambah PKPU 13 membatasi aktivitas kegiatan kita. Kami sebagai penyelenggara pengawas pemilu,tak hanya mengawasi penyelenggara dan peserta tapi juga para pihak. Siapapun yang menyalahi ketentuan yang sudah ada tentu akan kami berikan sanksi,” tegasnya.
Ditempat yang sama, tiga pasangan calon yang hadir dalam deklarasi damai menyatakan siap untuk mewujudkan Pilkada Damai dan Berintegritas. Calon Bupati Melawi, Panji turut mengajak Paslon lain melakukan sosialisasi, kampanye dan berdiskusi, mengutamakan hal hal yang menjunjung tinggi demokrasi, etika, norma hukum serta mengacu aturan dan ketentuan yang berlaku.
“Kita masing masing punya simpatisan pendukung dan tim yang terus diingatkan agar jangan berbahasa atau berkampanye yang membuat pihak lain menjadi tidak nyaman. Semoga itu bisa dijaga,” katanya.
Sementara, Calon Wakil Bupati dari Palson nomor urut dua, Mulyadi menegaskan kepastian hukum menjadi hal yang penting. Termasuk netralitas pegawai negeri.
“Termasuk kepala desa dan PJ harus di awasi. Sehingga hasil pemimpin kedepan pemimpin yang baik. Menawarkan program. Tak usah membuat isu yang macam-macam,” katanya.
Calon Bupati Nomor Urut tiga, Dadi Sunarya, menyatakan kesepahaman dan sependapat untuk mengikuti prosedur dan menjalankan Pilkada yang damai. Ia juga berharap adanya kejelasan soal teknis pelaksanaan kampanye di lapangan yang membatasi 50 orang dalam pertemuan rapat terbatas.
“Tim saja sudah 20-30 orang. Ini perlu dipertegas, soal batasan 50 orang. Bagaimana di desa penduduknya saja bisa mencapai seribu jiwa,” katanya. (Dir)