Indonesia Emas dari Kelapa Sawit

oleh
oleh

Oleh : Aventus Purnama Dep
ARTIKEL – Produk perkebunan utama Indonesia adalah kelapa sawit. Di dunia, Indonesia merupakan penghasilan minyak sawit terbesar.

Sebagai sebuah komoditas unggulan, perkebunan kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan perekonomian nasional dengan menciptakan lapangan pekerjaa, meningkatkan pendapatan, dan berperan sebagai penghubung rantai pasokan industri untuk berbagai barang turunan.

Perkebunan kelapa sawit skala kecil adalah perkebunan yang dijalankan dan dimiliki oleh seorang petani kecil atau sekelompok petani. Perkebunan kelapa sawit skala kecil memainkan peran penting dalam produksi minyak sawit nasional, namun seringkali beroperasi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan usaha perkebunan besar.

Saat ini, luas tutupan lahan perkebunan kelapa sawit telah mencapai 16,38 juta ha. Tersebar dari Aceh hingga Papua.

Pertumbuhan ini mencerminkan pentingnya perkebunan sawit rakyat dalam industri sawit, yang tidak hanya berbicara tentang kuantitas tetapi juga menunjukan kualitas dan produktivitas perkebunan kelapa sawit dimasa mendatang.

Dengan adanya dukungan kebijakan yang tepat dan penerapan teknologi yang sesuai, perkebunan sawit rakyat diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan pada ekonomi nasional dan kesejahteraan petani.

Oleh karena itu, jika factor-faktor tersebut tidak terjaga dengan baik, maka akan berdampak pada produktivitas hasil pertanian kelapa sawit yang bisa saja semakin menurun. Maka dari itu, perlu adanya kebijakan pemerintah dalam menigkatkan social ekonomi masyarakat petani pedesaan dan kontribusi bagi petani maupun skala nasional.
Kontribusi Perkebunan Sawit Rakyat Bagi Petani dan Ekonomi Nasional

Pertama, perkebunan sawit rakyat memiliki kontribusi yang sangat penting bagi industri kelapa sawit Indonesia. Meskipun skala usahanya kecil, perkebunan sawit menyumbang secara signifikan pada produksi nasional, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Kedua, perkebunan sawit rakyat menyediakan lapangan pekerjaan, memberikan pendapatan yang menjanjikan bagi para petani, dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat pendesaan melalui distribusi pendapatan yang semakin merata. Menurut data, perkebunan kelapa sawit Tahun 2023 menyerap hingga 16,2 juta tenaga kerja, termasuk petani kecil.

Ketiga, petani perkebunan sawit rakyat mendapatkan keuntungan dari penjualan tandan buah segar (TBS) yang merupakan bahan baku utama CPO. Pendapatan ini penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan peningkatan kualitas hidup.

Keempat, perkebunan sait rakyat yang mengembangkan produk nilai tambah dari kelapa sawit, seperti minyak goring, kosmetik, dll. Hal ini dapat menjangkau segmentasi pasar baru dan menigkatkan profit.

Kelima, Perkebunan sawit rakyat memainkan peranan yang sangat penting dalam industri kelapa sawit. Menurut data, Indonesia produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan total produksi lebih dari 56 juta ton dan ekspor mencapai 26,33 juta ton. Pada tahun 2023, nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya mencapai USD28,45 miliar, atau 11,6% dari total ekspor non-migas.

Selain itu, perkebunan sawit rakyat berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD) melalui berbagai jenis pajak dan retribusi yang berhubungan dengan kegiatan perkebunan.
Keenam, perkebunan kelapa sawit skala kecil seringkali menjadi tulang punggung perekonomian di banyak daerah.

Perkebunan sawit ini memberikan kesempatan kerja yang melimpah dan merupakan sumber pendapatan yang stabil bagi masyarakat desa. Selain itu, petani kecil juga mempunyai peran dalam mengurangi kesenjangan sosial ekonomi karena pendapatan dari usahatani ini relatif lebih merata.

Intervensi Pemerintah dan Perusahan Terhadap Perkebunan Sawit Rakyat

Pertama, pemerintah dan perusahan memberikan subsidi untuk input pertanian seperti pupuk dan benih. Selain itu alat dan mesin pertanian dalam mendukung produksi komoditas kelapa sawit.

Kedua, pemerintah dan perusahan menawarkan informasi dan pelatihan tentang praktik terbaik dalam mengelola dan membudidayakan kelapa sawit melalui program penyuluhan pertanian. Para penyuluh ini memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman petani tentang praktik pertanian yang efisien dan berkelanjutan.

Ketiga, pemerintah dan perusahan melalui Kementrian Pertanian diharapkan dapat mendorong generasi muda petani untuk terjun ke dunia pertanian, dengan meningkatkan sumber daya petani melalui pelatihan-pelatihan di berbagai industry kelapa sawit. Pengembangan kapasitas petani muda, bukan hanya berbicara tentang sumber daya petani, melainkan harus didukung dengan sarana dan prasarana pertanian, seperti alat dan mesin pertanian, benih, pupuk, modal dan pestisida. Di sisi lain, harus ada dukungan infrastruktur dari pemerintah, seperti tempat produksi, dan gedung penyimpanan hasil kelapa sawit. Tujuan dari semua ini adalah menumbuhkan minat para petani muda secara lebih efektif dan efisien dalam usaha tani dan mendapatkan kesempatan kerja serta meningkatkan perekonomian

Keempat, pemerintah dan perusahan menyediakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR), yang bertujuan untuk memberikan akses kredit dengan bunga rendah kepada petani, sehingga mereka dapat melakukan investasi untuk membuka lapangan pekerjaan.

Kelima, Standardisasi dan sertifikasi. Kebijakan pemerintah dan perusahan membantu petani dalam memperoleh sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), yang memfasilitasi akses pasar dan menawarkan jaminan konsumen.

Keenam, pemerintah dan perusahan membantu petani dalam pemasaran produk melalui program, seperti kerja sama dengan perusahan besar nasional maupun internasional, pembukaan akses pasar ekspor, membuka akses koperasi produsen yang membeli hasil petani.

Dengan dukungan kebijakan yang berkesinambungan, perkebunan sawit rakyat diharapkan dapat terus berkembang dan menyumbang secara lebih efektif kepada ekonomi Indonesia.