Memasuki bulan ke Dua tahun 2016 harga jual karet masih sangat rendah, berlakunya harga jual yang tidak seimbang dengan harga kebutuhan pokok membuat perekonomian masyarakat melemah terutama yang dirasakan oleh para Petrani Karet di Kabupaten Melawi. <p style="text-align: justify;">Hal tersebut mengharuskan para petani untuk mencari solusi dengan pekerjaan tambahan demi memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. bahkan tak sedikit dari mereka yg beralih propesi menekuni pekerjaan yg lain. <br /><br />“Kami tidak bisa lagi hanya mengandalkan dari hasil menoreh getah karet saja, kami harus mencari pekerjaan lain. Ini semua agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup, bahkan banyak teman-teman petani yang sudah beralih ke pekerjaan yang lain” kata salah seorang Petani karet suwardi ditemui, kemarin. <br /><br />Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Awal itu mengatakan, berpenghasilan banyak hanya menjadi cita-cita. Namun dengan penghasilan yg pas-pasan, dirinya sudah merasa bersyukur. Namun kondisi harga karet saat ini sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan kenaika harga sembako saat ini, perkilonya hanya dapat Rp. 4500 saja. <br /> <br />“Musim penghujan juga mempengaruhi penghasilan produksi kami. Jadi, jangankan mendapatkan hasil yang banyak, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susah. harga perkilogramnya hanya Rp.4500 apalagi saat musim penghujan seperti sekarang ini getah karet yang kami peroleh juga berkurang. Tak taulah kapan kesejahteraan kami bisa terwujud,” keluhnya. <br /><br />Awal berharap, harga karet bisa naik menyeimbangi harga kebutuhan pokok pada saat sekarang ini, bahkan bila perlu lebih tinggi dari harga beras perkilogram. “Saya berharap sih harga karet bisa naik sehingga kami dapat menyeimbangi harga kebutuhan pokok yang kami rasakan sangat tinggi,” ucapnya. <br /><br />Kepada pemerintah, dia juga berharap untuk bisa mendorong naiknya harga getah karet dipasaran agar mereka bisa bersemangat untuk menekuni pekerjaan sebagai petani karet. “Saya juga berharap kepada pemerintah untuk bisa mendorong naiknya harga karet, agar pekerjaan sebagai petani karet tak ditinggalkan,” pintanya. (KN).</p>