HAMKA Tetapkan Dukungan Ke PANAH Demi Pembangunan Berkelanjutan

oleh
H. Amri Kalam bersama sejumlah Tim Kerja HAMKA 23. (Ist)

Melawi, KN – Banyak yang bertanya tanya kenapa salah satu tokoh politik di Melawi yakni H. Amri Kalam, SH., M.H menetapkan dukungannya kepada Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 1, Panji-Ahmaddin (PANAH). Mungkin sebagian orang berasumsi adanya kepentingan Politik yang lebih besar yang di inginkan Amri Kalam secara pribadi kedepannya, atau kepentingan lainnya. Namun semua itu, bukanlah jawaban yang tepat.

H. Amri Kalam menentukan sikapnya mendukung pasangan PANAH, dengan membentuk tim kerja HAMKA 23, semata-mata melihat prestasi dan program lanjutan yang dimiliki pasangan Petahana itu. Ia menilai, banyak program pembangunan di zaman Panji memimpin yang bisa dilihat.

“Kita melihat dari sudut pandang prestasi dan program berkelanjutan beliau. Dalam masa waktu periode 5 tahun, tentu program pembangunanbya Belum lah bisa tuntas, apalagi dengan perubahan undang-undang sekarang yang menentukan masa jabatan hanya 3,8 bulan saja. Maka saya mendukung beliau, karena prestasi dan ingin melihat program pembangunan berkelanjutan Panji,” ungkapnya saat ditemui sejumlah media di Posko Tim Kerja HAMKA 23 di Jalan Nanga Pinoh-Sintang, Desa Sidomulyo, Rabu (30/9/2020).

Ia menilai, prestasi kepemimpinan Panji bisa dilihat dan sudah dirasakan. Seperti kelanjutan pembangunan kantor Bupati Melawi, yang kini sudah difungsikan, Proses Pembangunan Jembatan Melawi 2, Jembatan Sungai Pinoh 2 dan Jembatan Sungai Kebrak. yang masih terus berjalan. “Selain itu, ada yang tidak terlihat secara kasat mata, namun sudah dirasakan hasilnya. Yakni pembenahan dan pendataan aset daerah. Sehingga laporan keuangan daerah Melawi bisa menjadi WTP. Belum lagi pembangunan lainnya yang sudah bisa kita rasakan,” bebernya.

Dengan prestasi yang dirasakan itulah, mantan Anggota DPRD Melawi dan DPRD Provinsi itu merasa pasangan PANAH perlu didukung. Menurutnya, janji politik yang disampaikan Panji, yang belum terealisasi, bukan tidak dilaksanakan, namun karena belum cukup ya waktu untuk melaksanakan, sehingga harus diberi waktu lagi untuk menuntaskannya.

“Jika kita harus mendukung pasangan calon lain, maka kita harus memulai program baru, sementara program lama belum tuntas karena masa jabatan 5 tahun tidaklah cukup, apalagi dengan keterbatasan anggaran APBD Melawi. Apalagi dengan aturan yang baru masa jabatan hanya 3,8 bulan saja. Jadi saya mendukung karena konsep pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya mengakhiri. (Dir)