MALINAU, KN – Politisi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus kembali mengingatkan Pemprov Kalimantan Utara terkait pentingnya mempersiapkan diri menghadapi megaproyek Kawasan Industri Hijau (KIH) Mangkupadi.
Hal ini disampaikannya saat berbicara dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Kedai Seruyuk, Tanjung Selor, Kabupaten Malinau. Minggu, (30/10/2022)
Dirinya mengimbau Pemprov untuk segera melirik peluang kerja bagi anak muda Kaltara dengan mengumpulkan para investor. Menurutnya hal ini penting agar putra-putri daerah tidak hanya jadi penonton dari KIH Mangkupadi.
“Harusnya pemerintah segera mengumpulkan para investor. Tanyakan peluang kerja untuk anak-anak muda Kaltara. Jangan sampai nanti mereka hanya jadi penonton,” tegas Anggota DPR RI Dapil Kaltara ini.
Pernyataan ini terkait permintaan warga Tanjung Selor dalam sesi tanya jawab. Warga tersebut berharap, megaproyek KIH yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo itu bisa memprioritasnya pekerja lokal.
“Kami berharap 60 persen lokal, 40 persen tenaga kerja luar,” ujar Romansyah peserta yang hadir dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan tersebut.
Terkait permintaan tersebut, Deddy menegaskan, jika pemerintah mempersiapkan jauh-jauh hari, komposisinya bahkan bisa lebih. Deddy berharap, harusnya persiapan dilakukan mulai dari sekarang.
“Perbanyak beasiswa, balai latihan kerja. Khususnya vokasi. Kalau itu dilalukan jangankan 60-40, tenaga kerja lokal bisa diatas 70 persen,” ujar anggota Komisi VI DPR RI.
Sosialisasi Kebangsaan ini juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Kaltara Albertus Baya, Ari Yusnita dan puluhan Ketua RT di Tanjung Selor.
Diketahui, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kini terus menjadi sorotan terkait megaproyek kawasan industri hijau di Tanah Kuning – Mangkupadi Kabupaten Bulungan.
Kegiatan yang juga berhubungan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) itu, disebut telah menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), terus mendorong agar progres pembangunan segera berjalan.
Sebagai informasi, Kaltara memiliki 10 program prioritas. Meliputi pembangunan PLTA Sungai Mentarang dan Sungai Kayan, pembangunan KIPI, ketahanan pangan daerah dengan pembangunan pertanian dalam arti luas.
Lalu, meningkatkan terwujudnya konektivitas perbatasan dan perdalaman dalam rangka membangun desa menata kota.
Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan di lima kabupaten/kota. Kemudian mewujudkan pembangunan ekonomi melalui diversifikasi produk dan keunggulan komperatif di lima kabupaten/kota.
Meningkatkan SDM melalui wajib belajar 16 tahun. Kemudian, mewujudkan pengadaan balai latihan kerja serta peluang kerja bagi milenial. Selanjutnya, mewujudkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Serta, mewujudkan pemberian tunjangan perbaikan penghasilan bagi aparat tertentu di pedalaman dan daerah terpencil serta perkotaan sesuai dengan kemampuan keuangan setiap daerah.