MELAWI (Kalimantan-News) Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah jalan yang masih berupa tanah kuning mengalami kerusakan semakin parah. Tidak hanya di daerah Tahlut ke Desa kebebu Kecamatan Nanga Pinoh saja. Namun kerusakan parah juga terlihat di sejumlah titik jalan menuju kecamatan Menukung. Berkubang dengan lumpur yang demikian dalam.
“Jalan yang mengalami kerusakan parah rata-rata berada tak jauh lagi dari ibukota kecamatan.Yang paling parah mulai dari daerah Bodong, desa Lihai. Disini jalan rusak berat, bahkan truk tangki yang membawa minyak untuk PLN di Menukung amblas dan harus dibantu alat berat untuk bisa melewatinya,” terang Warga Desa Menukung Kota, Alvaro ditemui di Nanga Pinoh, Kamis (18/1).
Lebih lanjut Alvaro mengungkapkan, sebenarnya sebagian besar jalan menuju Menukung sudah banyak diperbaiki bahkan beraspal mulus. Mengingat sepanjang dua tahun terakhir dilakukan pengaspalan mulai dari jembatan Landau Mumbung hingga persimpangan Bondau, di daerah Ella Hulu. “Hanya dari aspal terakhir sampai ke Bodong masih berupa jalan sirtu. Sisanya sampai ke desa Menukung Kota yang masih berupa jalan tanah. Hanya di beberapa tanjakan sudah dibuat beton,” katanya.
Alvaro mengatakan, sebenarnya berharap tahun lalu pemerintah melanjutkan peningkatan jalan sampai ke kota Menukung. Sehingga tak lagi banyak titik yang kerap membuat kendaraan amblas karena berlumpur. Saat ini untuk melalui ruas.
“Ya, walau tak diaspal, masyarakat sebenarnya minta sebaiknya dilakukan sirtu sampai ke Menukung. Kalau di aspal tak sampai ke Menukung,” katanya.
Ia pun berharap ada perhatian dari pemerintah termasuk pihak perusahaan perkebunan yang beroeprasi di wilayah Menukung. Setidaknya untuk melakukan rehab dan perbaikan agar ruas jalan ini bisa dilalui dengan aman oleh masyarakat.
Terpisah, Anggota DPRD Melawi asal Dapil Ella-Menukung, Mulyadi, menyesalkan peningkatan ruas jalan menuju Menukung tak juga selesai tahun lalu. Menurut Mulyadi, dana yang dikucurkan senilai Rp 20 miliar di tahun 2017 serta Rp 17 miliar di tahun sebelumnya seharusnya bisa dipakai untuk memuluskan jalan sampai ke Menukung Kota.
Dikatakan Mulyadi, nomenklatur anggaran peningkatan ruas jalan Landau Mumbung- Menukung selalu disebutkan pekerjaan sampai ke Menukung, tapi sudah dua tahun ini ternyata tak juga aspalnya sampai ke Menukung.
“Hanya sampai Bondau saja. Sisanya dari Bondau sampai Simpang Bodong masih sirtu,” katanya.
Mulyadi mengungkapkan aspirasi masyarakat di Menukung sebenarnya berharap ruas jalan menuju Menukung ini bisa selesai dengan anggaran miliaran rupiah. Walau tak beraspal, yang terpenting jalan ini bisa dilewati dan tak lagi ada kerusakan parah.
“Masyarakat harapannya jalan ini bisa sampai mulus sampai ke Menukung walau hanya pengerasan sirtu. Jangan di aspal tapi putus di tengah. Rusaknya ruas jalan ke Menukung, ada tindaklanjut dari pemerintah. Setidaknya melalui UPJJ Kabupaten yang bisa turun untuk memperbaiki titik-titik yang rusak,” ungkapnya.
Bupati Melawi, Panji beberapa waktu lalu menerangkan memang ada usulan dari masyarakat setempat agar dana pembangunan jalan tersebut tahun lalu dipergunakan untuk melanjutkan sirtu hingga ke kota Menukung.
“Hanya karena pemerintah pusat menganut paham ketuntasan, ruas yang telah disirtu pada tahun lalu harus ditingkatkan menjadi aspal,” katanya. (DI/KN)