KAPUAS HULU,KN – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Anggota Badan Anggran dan Anggota Badan Pengawasan Pembangunan Perbatasan, Cornelis menggelar Reses ke – IV tahun sidang 2020 di Aula Pasar Badau, Kapuas Hulu. Kamis,(22/4/).
Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus, Kepala Divisi Keimigrasian, Kepala Kantor Imigrasi Putussibau, Kepala Balai Perhubungan Transportasi Darat, Kepala Balai PUPR Wilayah Kalbar dan jajaran OPD terkait.
Cornelis dalam sambutannya menuturkan, bahwa selaku anggota Dewan Komisi II cukup banyak tanggungjawab yang diemban pihaknya. Dalam pemerintahan ada 16 mitra kerja.
“Reses ini sama dengan rapat dengar pendapat, kali ini khusus di Perbatasan karena bidang kerja kami. Kebutuhan di perbatasan yang saya dapat dari reses ini akan kami sampaikan ke Pemerintah,” ujarnya.
Cornelis menjelaskan, pemulihan ekonomi adalah harapan besar dari Presiden Joko Widodo. Sebab itu, kawasan perbatasan harus membuat ekonomi masyarakat membaik.
“Perbatasan harus jadi aspek pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Cornelis menegaskan, dirinya akan cek data yang ada terkait perbatasan, kebutuhan pembangunan yang diperlukan sehingga saat menyusun anggaran ada datanya.
“Kalau tidak ada data saya sulit berjuang untuk penganggaran,” tegasnya.
Mantan Gubernur Kalbar tersebut menjelaskan, dirinya mengambil sampel saja di Kalimantan Barat. Ada tiga kawasan perbatasan yang diambil sampel.
“Border ini ada untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, kepada Cornelis, Bupati Fransiskus Diaan menyampaikan, Kapuas Hulu memiliki berbagai permasalahan khususnya di perbatasan, diantaranya kondisi sebagian wilayah perbatasan yang masih terisolir dan tertinggal serta terbatasnya infrastruktur, sarana dan prasarana mengharuskan Pemda lebih memfokuskan program-program pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat perbatasan, baik dari sisi kehidupan guna peningkatan pendapatan dan akses terhadap berbagai pelayanan dasar berupa kesehatan dan pendidikan.
“Selain itu juga, Pemda Kapuas Hulu berupaya dari sisi produktivitasnya melalui berbagai program peningkatan keterampilan, penguatan modal, infrastruktur dasar dan program pemberdayaan masyarakat dengan pola padat karya,” jelasnya.
Sementera tekait pembangunan di daerah perbatasan yang masih terisolir, Fransiskus Diaan berharap ada bantuan dari Pusat yang bisa diperjuangakn Cornelis. Hal ini menurutnya penting karena ada daerah di perbatasan kondisi infrastrukturnya yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah kabupaten karena membutuhkan dana yang sangat besar.
“Untuk itu melalui kegiatan ini, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kapuas Hulu khusus masyarakat Puring Kencana, kami menyampaikan mohon perhatian dari pemerintah pusat untuk memperhatikan jalan dari Simpang 4 Empanang hingga Puring Kencana tersebut,” ujar Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia juga menyampaikan kepada peserta reses terkait kondisi covid-19 di Kalbar yang mengalami peningkatan, seperti kenaikan kasus di Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Kapuas Hulu.
“Kabupaten tetangga kita saat ini mengalami peningkatan penyebaran kasus Covid dan status Zonanya merah. Saya menghimbau kepada kepada seluruh masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan, jangan main-main dengan virus ini,” tegasnya.
Selanjutntya, Kabid PLBN Agato Limbat mengucapkan terimakasih kepada Cornelis karena pada tahun ini berkenan melaksanakan reses di perbatasan Badau-Indonesia.
Pada kesempatan itu juga Kabid PLBN memberikan laporan terkait beberapa data aktivitas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dari tahun 2018 – 2021.
“Pada tahun 2019 hingga 2021 terjadi penurunan aktivitas di perbatasan karena kondisi Covid- 19 serta penutupan perbatasan di Indonesia maupun di Malaysia. Hal ini berimbas pada penurunan aktivitas dagang di perbatasan, banyak pedagang yang tutup karena sepinya pengunjung akibat pandemii Covid-19,” ungkap Agato. (ygn)