Dunia Pendidikan Sintang Jadi Sorotan Karena Kasus Bunuh Diri dan Bullying

oleh
oleh
Jeffray Edward

SINTANG, KN – Dunia pendidikan Kabupaten Sintang, beberapa hari belakangan menjadi sorotan publik. Bukan karena prestasinya, tapi karena terjadi beberapa kasus negatif yang menimpa pelajar di Bumi Senentang.

Seperti viralnya di Media Sosial (Medsos) video bullying yang menimpa pelajar SMA Sintang. Bahkan diduga pelaku bullying tersebut tak lain dilakukan oleh kakak kelas korban.

Tak hanya itu, beberapa waktu lalu, juga dihebohkan kasus bunuh diri. Pelajar asal Kabupaten Sintang tersebut nekat mengakhiri nyawanya sendiri, diduga karena masalah asmara.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jeffray Edward mengatakan, kasus-kasus yang menimpa pelajar ini patut menjadi perhatian, agar ke depan hal seperti ini tak terjadi lagi.

“Tentu kita sangat menyayangkan sekali hal-hal seperti itu menimpa pelajar kita di sini. Maka dari itu, saya berhara pelajar bisa diawasi secara ketat, baik oleh orangtua murid maupun guru di sekolah,” ujar Jeffray.

Permasalahan psikologis siswa, kata Jeffray harus diperhatikan benar. Bukan hanya sekadar bagimana dia belajar menuntut ilmu, tapi perkembangan psikologis dia dalam masa pertumbuhan harus dipantau.

“Mereka ini (pelajar) makin hari makin dewasa, tentu juga akan datang masa puber dan segalam macam hal. Bisa saja karena itu, pengerauh emosional mereka tidak terkendali. Makanya pengawasan orangtua dan guru sangat penting bagi mereka,” terangnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga meminta, apabila mengetahui anak-anak ada masalah yang sedang mereka hadapi, apa pun itu, cepat didampingi dan diberikan masukan kepada yang bersanguktan.

“Jangan dibiarkan, karena dalam kondisi seperti itulah mereka butuh pendampingan,” terangnya.

Selain itu, politisi muda ini juga meminta, di sekolah-sekolah lebih menguatkan pendidikan karakter siswa. Hal itu, tentu untuk mengantisipasi agar ke depan kejadian seperti ini tak terulang kembali.

“Pendidikan karakter siswa di sekolah pasti sudah ada, namun kita harapkan lebih di tingkatkan lagi. Mari kita sama-sama memajukan dunia pendidikan kita, bukan malah sebaliknya,” pungkas Jeffray. (*)