Disnak Kaltim: Stok Telur Ayam 20.000 Ton

Stok telur ayam di Provinsi Kaltim mencapai 20.000 ton sehingga diyakini mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sampai usai Hari Raya Idul Fitri, kata Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Timur Dadang Sudarya. "Jumlah telur ayam ras sebanyak itu merupakan produksi dari peternak ayam di tiga provinsi, yakni dari Kaltim 60 persen, dan 40 persen lainnya didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," ujar Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat. Dadang yang didampingi Kepala Bidang Pascapanen dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Edith Hendartie ini mengatakan bahwa stok telur ayam tersebut merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan peternak lokal dan penyuplai telur asal Kaltim. Saat ini posisi ribuan ton telur ayam ras itu sudah tersebar di 15 kabupaten dan kota yang ada di Kaltim, sehingga masyarakat di semua daerah tidak perlu cemas akan kehabisan telur. Stok telur itu diyakini tidak akan habis sampai pascalebaran karena jumlahnya melebihi dari estimusi kebutuhan warga, yakni kebutuhan telur selama Ramadhan diperkirakan sebanyak 18.000 ton, sehingga diperkirakan masih kelebihan 2.000 ton. Menurutnya, tingkat konsumsi telur bagi masyarakat Kaltim di atas nasional, yakni sebanyak 8,19 kilogram per kapita per tahun, sedangkan di tingkat nasional baru 6,38 kilogram per kapita per tahun. Begitu pula dengan tingkat konsumsi susu bagi masyarakat Kaltim juga masih lebih tinggi ketimbang kebutuhan warga Indonesia, yakni di Kaltim membutuhkan 6,77 kilogram susu per kapita per tahun, sementara nasional hanya 2,85 kilogram per kapita per tahun. Hanya saja, lanjut Dadang, tingginya kebutuhan pangan asal hewani itu tidak sebanding dengan kemampuan peternak lokal untuk menyediakannya, sehingga kebutuhan yang begitu tinggi tersebut sebagian harus dipasok dari daerah lain. Kondisi ini sebenarnya merupakan peluang besar bagi peternak Kaltim untuk terus meningkatkan produksinya, baik produksi telur, daging, dan susu. (das/ant)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan