Disdik Siap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Dengan Protokol Kesehatan

oleh
Ilustrasi

Melawi, KN – Pasca melaksanakan upaya pencegahan Covid-19, sesuai edaran Gubernur Kalbar nomor 421/2054/DIKBUD/2020, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi sudah mempersiapkan pelaksanaan Pembelajaran tatap muka. Terutama terkait kesiapan untuk tatap muka sesuai standar protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

“Surat edaran Gubernur berakhir pada tanggal 8 September 2020 ini. Artinya pihak sekolah dari sisi protokol kesehatan sudah siap, artinya siap melakukan tatap muka dimulai. Termasuk surat izin dari para orang tua murid,” ungkapnya.

Terkait upaya pemerintah khususnya Dinas Kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolahan. Juga sudah melakukan swab para guru. Meskipun belum keseluruhannya.

” Yang sudah dilakukan swab baru SMP dalam kota, Seperti SMP 1 Sayan, smp 1 Ella Hilir, smp 2 Nanga Pinoh, smp 6 Nanga Pinoh, smp 1 Belimbing dan smp 2 Belimbing. Jadi baru sekitar 10 persen saja, dan semua masih menunggu hasil,” paparnya.

Dengan begitu, kata Joko, pihaknya berharap Dinas Kesehatan bisa segera mu gkin melakukan SWAB terhadap seluruh guru di Melawi baik SD maupun SMP. Sebab U tuk memastikan bahwa sekolahan di Melawi ini benar benar aman untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Soalnya para guru dan murid sudah bosan belajar Daring. Apalagi dengan kendala yang kita hadapi, di daerah yg tidak ada jaringan internet, bahkan tidak memiliki sinyal seluler. Sehingga benar-benar menghambat proses belajar mengajar,” paparnya.

Sekali lagi Joko meminta bantu pihak dinas kesehatan untuk bisa secepatnya melakukan swab kepada para guru, agar rasa aman dan memastikan pelaksanaan tatap muka aman. “Kesiapan sesuai protokol kesehatan sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Dan semampunya sekolah,” ujarnya.

Nantinya, jam pembelajaran dan jumlah siswa juga dilakukan pengurangan atau di bagi. Misalnya yang pada saat normal dalam satu kelas itu jumlahnya 30 orang, di bagi dua, dengan jam masuk berbeda.

” Jam pembelajaran juga kita kurangi, agar bisa lebih efektif dengan standar protokol kesehatan,” pungkasnya. (Dir)